BICARAA.COM, Jakarta – Heboh dugaan kebocoran data sebanyak 4.759.218 milik Aparatur Sipil Negara (ASN).
Dugaan kebocoran data ini sempat diunggah oleh salah satu platform keamanan siber, Falcon Feeds, di media sosial X (dulunya Twitter). Disebutkan, seorang pelaku mengaku telah menjual database yang berisi informasi pribadi 4,7 juta Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
Ini juga selaras dengan pernyataan Chairman Lembaga Riset Keamanan Siber CISSReC Pratama Persadha. Katanya, temuan ini berawal dari sebuah postingan dari peretas dengan nama anonim TopiAx.
“Temuan ini berawal dari sebuah postingan dari peretas dengan nama anonim TopiAx di Breachforums pada hari Sabtu, 10 Agustus 2024,” kata Pratama, dilansir dari Antara, Minggu (11/08/2024).
Informasi awal hanya satu Data ASN yang dikelola Badan Kepegawaian Negara (BKN).
Data ini diperdagangkan di forum hacker, Breachforums, senilai US$ 10 ribu atau hampir Rp 159,4 juta (kurs Rp 15.949).
Pada postingan tersebut peretas mengklaim mendapatkan data dari BKN sejumlah 4.759.218 baris yang berisi sangat banyak data, di antaranya adalah nama, tempat lahir, tanggal lahir, gelar, tanggal CPNS, tanggal PNS, NIP, nomor SK CPNS, dan nomor SK PNS.
Sementara, data lainnya yakni golongan, jabatan, instansi, alamat, nomor identitas, nomor HP, surel (email), pendidikan, jurusan, dan tahun lulus. Selain data tersebut, masih banyak lagi data lainnya, baik yang berupa cleartext (informasi yang disimpan atau dikirim dalam bentuk yang tidak terenkripsi) maupun text yang sudah diproses dengan metode kriptografi.