GorontaloWisata Lokal

Empat Tahun Terbengkalai, Pemandian Potanga Jadi Wisata yang Terlupakan

×

Empat Tahun Terbengkalai, Pemandian Potanga Jadi Wisata yang Terlupakan

Sebarkan artikel ini
Kondisi Terkini Wisata Pemandian Potanga yang Dipenuhi Semak Belukar, Foto: (Rizal Koli/bicaraa.com)

Nikmati Update Berita Terbaru dari Bicaraa.com Setiap Hari Melalui Saluran Whatsapp, Bisa Klik Disini


BICARAA.COM, GORONTALO – Salah satu destinasi wisata legendaris, Pemandian Potanga yang terletak di Kelurahan Pilolodaa, Kecamatan Kota Barat, Kota Gorontalo, kini hanya menyisakan kenangan.

Sejak resmi ditutup pada tahun 2020 akibat pandemi COVID-19, kawasan wisata air tersebut tak lagi menunjukkan geliat kehidupan.

Padahal sebelum pandemi, Pemandian Potanga dikenal sebagai tempat wisata keluarga yang murah meriah.

Dengan tarif masuk hanya Rp5.000 per orang, lokasi ini ramai dikunjungi masyarakat lokal maupun luar daerah.

Kini, kolam utama yang dulu jernih kini berubah menjadi genangan air kehijauan dikelilingi lumut dan semak belukar. Bangunan di sekitar kolam terlihat kusam, nyaris tak terawat.

Tumbuhan liar menjalar di sekitar fasilitas umum, bahkan tiang listrik yang menjulang di tengah kolam pun tampak usang dan tak berfungsi.

Rufina Abdulah (64), warga yang tinggal di sekitar lokasi wisata, mengaku prihatin melihat kondisi Potanga yang dibiarkan terbengkalai begitu lama.

Ia mengungkapkan bahwa pemerintah sempat beberapa kali datang meninjau dan mengukur lahan, namun tak ada kelanjutan berarti.

“Sudah lama ditutup karena corona. Mereka datang ukur-ukur saja, katanya mau diperbaiki, tapi sampai sekarang tidak ada perubahan,” ujarnya kepada bicaraa.com, Rabu (6/8/2025).

Menurut Rufina, semangat warga sempat tumbuh ketika di tahun 2024 pihak kelurahan mengadakan kerja bakti untuk membersihkan lokasi.

Namun harapan itu pupus karena tidak ada tindak lanjut dari pihak yang berwenang.

“Dulu sempat bersih, waktu anak-anak karang taruna dan kelurahan turun kerja bakti. Tapi sekarang sudah rimbun lagi, banyak semak, bahkan binatang liar mulai masuk,” tambahnya.

Warga sekitar berharap agar pemerintah kota tidak sekadar melakukan peninjauan formalitas, tapi benar-benar turun tangan menyelamatkan ikon wisata yang menjadi bagian dari identitas Kota Gorontalo itu.

“Jangan tunggu rusak total baru diperbaiki. Ini warisan daerah, harusnya dijaga,” tegas Rufina.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari Dinas Pariwisata Kota Gorontalo terkait rencana konkret penanganan kawasan Pemandian Potanga.

Kondisi Pemandian Potanga saat ini menjadi cerminan buruknya keberpihakan pemerintah terhadap pengelolaan destinasi wisata lokal yang memiliki nilai sejarah dan sosial tinggi bagi masyarakat.

Warga menegaskan, jika tidak ada aksi nyata dalam waktu dekat, mereka akan menggalang inisiatif sendiri untuk membersihkan lokasi.

Namun, mereka tetap berharap ada campur tangan pemerintah agar Pemandian Potanga kembali hidup sebagai destinasi kebanggaan bersama. (*)


Share:   

Baca Berita Kami Lainnya di: 
Image