BICARAA.COM, POHUWATO– Sebanyak 30 kaum dhuafa dan yatim piatu yang berada di Desa Popaya, yang terbagi menjadi tiga dusun—Dusun Mopanggelo, Dusun Tugu Pancasila, dan Dusun Limbato—menerima bantuan paket sembako dari pelaku usaha tambang rakyat dalam acara yang berlangsung pada Jumat, 1 November 2024.
Kegiatan ini merupakan yang pertama kali dan akan menjadi agenda rutin setiap bulan, dengan rencana distribusi dilakukan empat kali di berbagai desa di Kecamatan Dengilo dan Kecamatan Paguat.
Bantuan tersebut diserahkan secara simbolis oleh para pengusaha tambang lokal dan diorganisir oleh Media Bicaraa.com bekerja sama dengan Karang Taruna Desa Popaya dan Karang Taruna Olongia dari Desa Sipayo.
Arlan R. Arif, Reporter bicaraa.com, menyatakan bantuan paket sembako adalah bagian dari program pemberdayaan masyarakat setempat yang dilaksanakan setiap hari Jumat dengan tema “Mengusir Wabah dari Desa”.
“Kami berharap bantuan ini dapat meringankan beban ekonomi kaum dhuafa yang berada di tiga dusun Desa Popaya, Kecamatan Dengilo, Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo,” ungkap Arlan.
Di tempat yang sama, Ka Toyo, sapaan akrabnya, menegaskan komitmennya untuk terus menyalurkan kebaikan melalui sedekah sembako demi membantu warga yang membutuhkan.
“Saya mulai Jumat ini, bersama teman-teman, insya Allah akan mengadakan kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakat di sini,” singkatnya.
Zamarudin M. Pakaya, Ketua Karang Taruna Desa Popaya, memberikan apresiasi kepada pelaku usaha tambang rakyat yang telah menggelar kegiatan sosial ini.
“Kami dari Pemerintah Desa mengucapkan terima kasih karena telah berbagi kepada kaum dhuafa di Desa Popaya. Ini adalah satu hal yang harus kami syukuri dan juga membantu kami sebagai pemerintah desa. Semoga Allah SWT memberikan balasan berlipat ganda kepada para pelaku usaha tambang rakyat di hari yang penuh barokah,” ucap Sekretaris Desa, Fendi Puluhulawa.
Salah satu penerima bantuan Riko Pakayaa mengungkapkan rasa syukurnya. Ia merasa senang mendapatkan paket sembako yang berisi beras, minyak goreng, gula, teh, mie instan, kopi, susu, dan uang senilai Rp 50.000.
“Alhamdulillah, saya senang. Terima kasih kepada para bos tambang. Semoga sehat selalu bersama keluarga dan rezekinya melimpah,” tuturnya.
Diketahui, program “Pelaku Usaha Tambang Rakyat Berbagi” ini direncanakan untuk terus berlanjut setiap bulan, empat kali dalam satu bulan, dengan desa yang berbeda, sehingga dapat menjangkau lebih banyak kaum dhuafa di wilayah Kecamatan Dengilo dan Paguat. (*)