Bincang Buku

Buku “Dibawah Bendera Revolusi” Bung Karno, Pesan Perjuangan Kepada Pemuda Indonesia

×

Buku “Dibawah Bendera Revolusi” Bung Karno, Pesan Perjuangan Kepada Pemuda Indonesia

Sebarkan artikel ini
Buku Dibawah Bendera Revolusi Soekarno, Foto: Warungbuku.com

Nikmati Update Berita Terbaru dari Bicaraa.com Setiap Hari Melalui Saluran Whatsapp, Bisa Klik Disini

Nikmati Update Berita Terbaru dari Bicaraa.com Setiap Hari Melalui Saluran Whatsapp, Bisa Klik Disini

BICARAA.COM– Di Bawah Bendera Revolusi adalah salah satu karya paling monumental yang merepresentasikan pemikiran, perjuangan, dan visi besar Ir. Soekarno.

Buku ini diterbitkan pertama kali pada tahun 1959, terdiri dari dua jilid yang berisi kumpulan pidato, artikel, dan surat Bung Karno sejak masa pergerakan nasional hingga masa awal kemerdekaan Indonesia.

Latar Belakang Buku

Buku ini lahir dari dorongan Bung Karno untuk mendokumentasikan pemikiran dan perjuangannya agar bisa menjadi pelajaran dan inspirasi bagi generasi mendatang.

Ia ingin agar semangat perjuangan bangsa Indonesia melawan kolonialisme tidak terlupakan, serta cita-cita besar untuk membangun bangsa yang adil, makmur, dan berdaulat tetap hidup di hati rakyat.

Judul buku ini memiliki arti yang mendalam. “Bendera revolusi” mencerminkan semangat perjuangan yang tiada henti untuk melawan ketidakadilan, bukan hanya melawan penjajahan secara fisik, tetapi juga segala bentuk penindasan sosial, ekonomi, dan budaya.

Bagi Soekarno, revolusi adalah sebuah proses panjang yang membutuhkan tekad, keberanian, dan persatuan.

Gagasan Utama dalam Buku

Salah satu gagasan utama yang disampaikan Bung Karno dalam buku ini adalah pentingnya Pancasila sebagai dasar negara.

Ia menjelaskan bagaimana Pancasila lahir dari nilai-nilai asli bangsa Indonesia yang mampu menjadi landasan untuk mempersatukan masyarakat yang beragam.

Selain itu, Bung Karno juga menyoroti pentingnya persatuan nasional.

Dalam salah satu tulisannya, ia menegaskan bahwa persatuan adalah kunci untuk melawan kekuatan kolonialisme dan imperialisme.

Ia juga membahas konsep “berdikari” (berdiri di atas kaki sendiri) sebagai strategi untuk membangun ekonomi nasional yang kuat tanpa ketergantungan pada pihak asing.

Selain menyajikan pemikiran besar, buku ini juga menggambarkan sisi personal Bung Karno.

Ia berbagi pengalaman selama masa pengasingannya di Ende dan Bengkulu, di mana ia tetap berkarya meskipun berada dalam tekanan.

Kisah-kisah ini menunjukkan bahwa di balik karismanya sebagai pemimpin besar, Soekarno adalah seorang manusia biasa yang penuh dengan perjuangan, harapan, dan keraguan.

Hingga saat ini, Di Bawah Bendera Revolusi tetap relevan sebagai bacaan penting bagi generasi muda.

Buku ini mengajarkan nilai-nilai perjuangan, keberanian, dan kecintaan terhadap bangsa.

Di tengah tantangan globalisasi dan perubahan zaman, semangat revolusi yang ditekankan Bung Karno masih menjadi pedoman yang relevan untuk membangun Indonesia yang lebih baik.

Sebagai sebuah karya besar, Di Bawah Bendera Revolusi adalah warisan intelektual yang tidak ternilai harganya.

Buku ini tidak hanya mencerminkan perjalanan hidup dan pemikiran Bung Karno, tetapi juga menjadi saksi perjalanan sebuah bangsa yang berjuang untuk meraih kemerdekaan dan membangun masa depan.

Melalui buku ini, Bung Karno seolah berpesan bahwa revolusi tidak pernah selesai, dan setiap generasi memiliki tugas untuk melanjutkan perjuangan tersebut. (*)

Share:   

Baca Berita Kami Lainnya di: 
Biru-dan-Ungu-Modern-Webinar-Bisnis-Facebook-Post-1