Gulir Kebawah Untuk Tetap Baca Berita
Merah-Ilustrasi-Kampanye-Ayo-Memilih-Pemilihan-Umum-Instagram-Post-2
Kontrol

Warga Patilanggio Kecewa, Bantuan Sapi Dinas Pertanian Provinsi Tidak Tepat Sasaran, Mikson Yapanto: Kita Usut Sampai Tuntas

×

Warga Patilanggio Kecewa, Bantuan Sapi Dinas Pertanian Provinsi Tidak Tepat Sasaran, Mikson Yapanto: Kita Usut Sampai Tuntas

Sebarkan artikel ini
Mikson Yapanto Ketua Komisi II DPRD Provinsi Gorontalo, Foto: Istimewa

Nikmati Update Berita Terbaru dari Bicaraa.com Setiap Hari Melalui Saluran Whatsapp, Bisa Klik Disini

BICARAA.COM, POHUWATO– Sejumlah warga di Desa Balayo, Kecamatan Patilanggio, Kabupaten Pohuwato, Gorontalo, menyampaikan keluhan atas proses penyerahan bantuan sapi yang dilakukan oleh Dinas Pertanian Provinsi Gorontalo.

Penyerahan sapi tersebut dinilai tidak sesuai prosedur, dilakukan pada malam hari, dan kondisi sapi yang diterima dalam keadaan sakit.

Taib Mahabu (49), salah satu warga setempat menjelaskan, sapi-sapi tersebut diserahkan pada pukul 23.30 WITA di kantor Desa Balayo.

Waktu penyerahan yang tidak lazim ini, menurutnya, menimbulkan banyak pertanyaan. Kondisi sapi yang diberikan pun memprihatinkan.

“Sapi-sapi itu diserahkan dalam keadaan sakit, kurus, dan tidak layak. Bahkan, keesokan harinya sapi-sapi tersebut enggan makan. Selain itu, penerima bantuan tidak sesuai data. Contohnya, bantuan yang seharusnya diterima Yusuf Djaini malah diserahkan kepada pihak lain. Pihak Dinas Pertanian seharusnya memverifikasi identitas penerima terlebih dahulu melalui KTP atau dokumen lainnya,” ungkapnya.

Menurut Taib, penyerahan sapi yang dilakukan pada malam hari terkesan disengaja untuk menghindari perhatian terhadap kondisi fisik sapi.

Kekecewaan pun muncul, karena bantuan yang didapat diharapkan menjadi solusi bagi peningkatan ekonomi warga penerima.

Ketua Komisi II DPRD Provinsi Gorontalo, Mikson Yapanto, turut menyoroti masalah ini.

Ia menegaskan, Dinas Pertanian Provinsi Gorontalo seharusnya memastikan sapi yang diberikan dalam kondisi sehat dan penerima bantuan sesuai data yang ada.

“Kami akan memanggil pihak Dinas Pertanian untuk meminta penjelasan terkait penyerahan 400 ekor sapi ini. Ada dugaan permainan yang harus diusut tuntas,” tegas Mikson.

Ia juga mengingatkan, bantuan seharusnya harus berdasarkan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), yang menjadi acuan dalam penyaluran berbagai bantuan sosial seperti Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).

“Saya pikir setiap penerima harus sesuai DTKS,  bahkan harus transparansi dan diketahui oleh semua pihak termasuk kepala Desa. Penyerahan sapi tiba-tiba hanya menimbulkan banyak kecurigaan,” paparnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Peternakan Dinas Pertanian Provinsi Gorontalo, Aferus Djaini, memberikan klarifikasi.

Ia menyebutkan, sapi yang diberikan sebenarnya sudah sesuai, namun kondisi kesehatan sapi dipengaruhi oleh musim penyakit ternak yang sedang terjadi.

“Kami mengakui adanya kekurangan dalam kondisi sapi. Tim kami akan turun ke lapangan besok, Kamis, 19 Desember 2024, untuk mengecek langsung dan menyelesaikan kesalahpahaman ini, termasuk penerima sapi, yang setahu saya Yusuf Djaini telah menerimanya ” ujarnya.

Meski demikian, pernyataan yang disampaikan Aferus Djaini belum sepenuhnya meredakan keresahan warga.

Mereka berharap ada perbaikan dalam proses penyaluran bantuan, baik dari segi transparansi maupun kualitas bantuan yang diberikan.

“Bantuan ini seharusnya menjadi berkah, bukan malah menambah beban,” tutupnya. (*)

Share:   

Baca Berita Kami Lainnya di: 
Biru-dan-Ungu-Modern-Webinar-Bisnis-Facebook-Post-1