Gulir Kebawah Untuk Tetap Baca Berita
Merah-Ilustrasi-Kampanye-Ayo-Memilih-Pemilihan-Umum-Instagram-Post-2
GorontaloViral Lokal

Dinas Pendidikan Gorontalo Perketat Keamanan di SMK 1 Gorontalo Usai Kasus Penganiayaan dan Bullying Yang Terjadi

×

Dinas Pendidikan Gorontalo Perketat Keamanan di SMK 1 Gorontalo Usai Kasus Penganiayaan dan Bullying Yang Terjadi

Sebarkan artikel ini
SUMBER FOTO: FAJRIN HUSIN (BICARAA.COM) Konference Pers Oleh Pihak Sekolah SMKN 1 Gorontalo dan Dinas Pendidikan Provinsi Gorontalo, Selasa (18/09/2024).

Liputan khusus (LIPSUS) ini dilakukan oleh reporter bicaraa.com (Fajrin Husin) dengan rubrik Viral Lokal. Pemberitaan dilakukan agar pencegahan kasus kekerasan dan bullying di lingkungan Sekolah tidak terjadi lagi.

BICARAA.COM, GORONTALO– Dinas Pendidikan Provinsi Gorontalo mengambil langkah tegas dengan memperketat keamanan di SMK 1 Kota Gorontalo setelah adanya kasus penganiayaan yang menimpa salah satu siswa, ARD (14).

Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Gorontalo, Rusli Wahjudewey Nusi, menyampaikan hal ini dalam konferensi pers di SMK 1 Kota Gorontalo, Selasa (17/09/2024).

Rusli menegaskan bahwa pihaknya telah meminta sekolah untuk meningkatkan keamanan, baik dari segi pengawasan maupun sarana pendukung.

“Kami mengambil tindakan dengan memperketat pengawasan, termasuk meningkatkan peran guru pengawas dan menambah jumlah kamera CCTV,” ujarnya.

Selain itu, ia menyampaikan perlunya penambahan petugas keamanan atau sekuriti di sekolah.

Saat ini, SMK 1 Kota Gorontalo hanya memiliki dua orang petugas keamanan, yang dinilai kurang memadai untuk mengawasi area sekolah yang luas.

“Sekolah ini besar, tetapi sarana dan prasarana pengamanannya masih kurang. Saya sudah menginstruksikan agar ada penambahan CCTV dan juga sekuriti. Penjagaan harus lebih aktif selama jam pembelajaran,” tambah Rusli.

Dinas Pendidikan berencana menambah hingga enam petugas keamanan di sekolah tersebut untuk meningkatkan pengawasan, terutama di gerbang masuk sekolah.

“Kami akan memastikan penjagaan di pintu pagar satu dan dua diperketat. Saat jam pembelajaran berlangsung, pintu-pintu tersebut akan ditutup, dan petugas piket harus lebih aktif mengawasi siswa,” jelas Rusli.

Langkah tersebut diambil sebagai upaya pencegahan agar kasus serupa tidak terulang.

“Dengan adanya langkah-langkah ini, Dinas Pendidikan berharap keamanan di SMK 1 Kota Gorontalo dapat lebih terjamin, sehingga siswa dapat belajar dengan aman dan nyaman tanpa kekhawatiran akan terjadinya tindak kekerasan,” tutupnya. (*)

Share:   

Baca Berita Kami Lainnya di: 
Biru-dan-Ungu-Modern-Webinar-Bisnis-Facebook-Post-1