Gulir Kebawah Untuk Tetap Baca Berita
Merah-Ilustrasi-Kampanye-Ayo-Memilih-Pemilihan-Umum-Instagram-Post-2
GorontaloPohuwato

Viral Penyakit Antraks di Gorontalo, Dokter Hewan di Pohuwato Sampaikan Cara Penyebaran Kemanusia, Faktanya Mengejutkan

×

Viral Penyakit Antraks di Gorontalo, Dokter Hewan di Pohuwato Sampaikan Cara Penyebaran Kemanusia, Faktanya Mengejutkan

Sebarkan artikel ini
drh. Yani Susilo Menangani Hewan Ternak, FOTO: DOC. PRIBADI

BICARAA.COM, POHUWATO– drh Yani Susilo, medik veteriner muda dari Kesehatan Hewan Kabupaten Pohuwato, memberikan penjelasan mengenai cara mengenali hewan ternak yang terdeteksi penyakit antraks.

Menurut Yani, potensi penyakit antraks sangat tinggi karena sporanya dapat bertahan hingga 70 tahun di lingkungan.

“Potensi penyakit antraks memang tinggi, namun yang terpenting adalah masyarakat tidak panik dan tetap waspada,” ujarna.

Yani menjelaskan bahwa jika terdapat kematian mendadak pada hewan ternak yang disertai keluarnya darah hitam dari semua lubang tubuh seperti mulut, hidung, telinga, kemaluan, dan anus, maka hewan tersebut kemungkinan besar telah terjangkit penyakit antraks.

Ia menekankan agar hewan yang menunjukkan gejala tersebut tidak dipotong.

“Jika ada kematian mendadak dan keluar darah hitam dari semua lubang tubuh, jangan dipotong. Ini adalah tanda-tanda penyakit antraks. Gejala awalnya adalah peningkatan suhu tubuh dan ternak tidak mau makan, diikuti oleh kematian mendadak,” jelasnya.

Penyebaran penyakit antraks terutama terjadi melalui kontak dengan darah atau jaringan hewan yang terinfeksi.

Yani juga menekankan bahwa selama tidak ada kontak dengan darah atau jaringan yang terinfeksi, maka risiko penyebaran dapat diminimalisir.

Namun, ia juga memperingatkan bahwa spora antraks dapat terhirup oleh manusia setelah kematian hewan, yang dapat menyebabkan infeksi paru-paru dan berpotensi fatal.

“Penyebaran antraks terjadi jika ada kontak dengan darah atau jaringan yang terinfeksi. Selama tidak ada kontak, risiko penyebaran kecil. Yang perlu diwaspadai adalah spora yang terhirup manusia setelah kematian hewan, karena bisa menyerang paru-paru dan menyebabkan kematian,” tambahnya.

Share:   

Baca Berita Kami Lainnya di: 
Biru-dan-Ungu-Modern-Webinar-Bisnis-Facebook-Post-1
Merah-Ilustrasi-Kampanye-Ayo-Memilih-Pemilihan-Umum-Instagram-Post-2