Wisata Lokal

Libur Akhir Pekan, Nikmati 7 Panorama Wisata Favorit Gorontalo

×

Libur Akhir Pekan, Nikmati 7 Panorama Wisata Favorit Gorontalo

Sebarkan artikel ini
Kolase Wisata di Gorontalo, Foto: (Istimewa)

Nikmati Update Berita Terbaru dari Bicaraa.com Setiap Hari Melalui Saluran Whatsapp, Bisa Klik Disini


GORONTALO, BICARAA.COM —Provinsi Gorontalo semakin dikenal sebagai daerah dengan destinasi wisata yang lengkap dan beragam di kawasan timur Indonesia.

Keindahan bahari, jejak sejarah, hingga budaya tradisional hadir di sini, menjadikannya tujuan yang menarik untuk liburan singkat maupun perjalanan panjang.

Berikut sejumlah destinasi wisata populer di Gorontalo dengan jarak, tiket masuk, serta daya tarik unggulannya.

1. Desa Wisata Botubarani (Bone Bolango)

Desa ini menjadi ikon wisata bahari Gorontalo. Terletak di Kecamatan Kabila Bone, sekitar 30–45 menit perjalanan dari pusat Kota Gorontalo, Botubarani dikenal karena kehadiran hiu paus whale shark (Rhincodon typus) di perairan Teluk Tomini.

Tiket masuk, Rp5.000 untuk dewasa, Rp3.000, untuk aktivitas tambahan dikenakan biaya, naik perahu Rp80 ribu, snorkeling Rp105 ribu, dan scuba diving Rp140 ribu.

Keunggulan Botubarani adalah pengalaman langka berinteraksi dengan hiu paus jinak yang jarang bisa ditemukan di tempat lain.

2. Pantai Botutonuo (Bone Bolango)

Hanya berjarak 15,3 kilometer atau 29 menit dari Kota Gorontalo, Pantai Botutonuo selalu menjadi pilihan favorit masyarakat.

Dengan hamparan pasir putih panjang, laut jernih, serta pondok-pondok sederhana, pantai ini menawarkan nuansa santai yang ideal untuk keluarga.

Tiket masuk gratis, hanya dikenakan biaya parkir sekitar Rp5 ribu. Daya tarik utamanya adalah akses yang mudah dan suasana pantai yang nyaman untuk berlibur singkat.

3. Benteng Otanaha (Kota Gorontalo)

Untuk wisata sejarah, Benteng Otanaha wajib dikunjungi. Terletak di Kelurahan Dembe I, Kecamatan Kota Barat, Kota Gorontalo dengan jarak sekitar 30 menit dari pusat kota, benteng ini berdiri sejak abad ke-15.

Tiket masuk hanya Rp5 ribu per orang. Bangunannya unik karena terbuat dari campuran kapur, pasir, dan putih telur.

Dari atas benteng, pengunjung bisa menikmati panorama Teluk Gorontalo yang menawan.

Perpaduan sejarah dan pemandangan alam menjadi nilai lebih destinasi ini.

4. Pulau Saronde (Gorontalo Utara)

Pulau Saronde berada di Kwandang, Gorontalo Utara, dapat dicapai dengan perjalanan dua jam darat dari Kota Gorontalo menuju Pelabuhan Kwandang, lalu menyeberang dengan boat sekitar 20 menit.

Pulau ini terkenal dengan pasir putih halus dan laut biru toska. Tiket masuk bervariasi sesuai paket wisata, mulai dari Rp100 ribu hingga Rp300 ribu.

Keunggulannya adalah suasana tropis yang tenang, cocok untuk snorkeling, diving, atau sekadar berjemur menikmati panorama.

5. Pantai Bolihutuo (Boalemo)

Pantai ini berada di Kecamatan Botumoito, Kabupaten Boalemo, dengan jarak 130 kilometer atau sekitar tiga jam dari Kota Gorontalo.

Tiket masuk Rp5 ribu per orang. Daya tarik utamanya adalah barisan pohon pinus yang tumbuh rapi di tepi pantai, menjadikannya teduh bahkan di siang hari.

Keunggulan Bolihutuo adalah perpaduan pasir putih yang luas, ombak tenang, serta fasilitas pondok dan penginapan sederhana. Pantai ini sangat cocok untuk wisata keluarga maupun rombongan.

6. Danau Perintis (Bone Bolango)

Berlokasi di Desa Boludawa dan Huluduotamo, danau ini hanya berjarak sekitar 20 kilometer atau 30 menit dari pusat Kota Gorontalo.

Tidak ada tiket masuk resmi, hanya biaya parkir sekitar Rp2 ribu hingga Rp5 ribu. Suasananya tenang dan dikelilingi pepohonan rindang, sangat cocok untuk piknik keluarga.

Keunggulan Danau Perintis adalah ketenangan dan keasriannya, membuat pengunjung dapat melepas penat dari hiruk pikuk perkotaan.

7. Desa Wisata Torosiaje (Pohuwato)

Terakhir, ada destinasi unik di Kabupaten Pohuwato yaitu Desa Wisata Torosiaje. Lokasinya di Kecamatan Popayato, dengan jarak tempuh sekitar 6–7 jam perjalanan darat dari Kota Gorontalo.

Torosiaje dihuni oleh masyarakat Bajo yang membangun rumah panggung di atas laut, saling terhubung dengan jembatan kayu.

Tidak ada tarif masuk resmi, namun wisatawan biasanya menyewa perahu dengan tarif Rp20 ribu hingga Rp50 ribu untuk berkeliling.

Keunggulannya adalah suasana budaya maritim yang otentik: pengunjung dapat menyaksikan kehidupan tradisional masyarakat Bajo yang sangat bergantung pada laut. (*)

Share:   

Baca Berita Kami Lainnya di: 
Image