Nikmati Update Berita Terbaru dari Bicaraa.com Setiap Hari Melalui Saluran Whatsapp, Bisa Klik Disini
BICARAA.COM, GORONTALO – Puluhan driver online dari aplikasi Maxim Gorontalo mendatangi Rumah Dinas Wali Kota Gorontalo, Sabtu (03/05/2025).
Kedatangan mereka untuk mengadukan pihak perusahaan Maxim di Gorontalo yang telah membuat peraturan, namun dinilai tidak berpihak kepada para driver.
Salah satu driver Agus Sama mengungkapkan saat ini mereka diperhadapkan dengan aturan baru, mengenai Kartu Elektronik Standar Pelayanan (KESP) untuk driver transportasi online, khususnya bagi mereka yang menggunakan kendaraan roda empat.
“Dari pihak Aplikasi Maxim sudah membuat peraturan baru, dan tidak berpihak kepada kami para driver,dimana harusnya taxi online atau angkutan sewa khusus berdasarkan Peraturan Kementerian Perhubungan Nomor 118 Tahun 2018, Kartu Elektronik Standar Pelayanan (KESP) diberikan oleh perusahaan terkait,” ujarnya.
Mereka merasa sangat dirugikan, dimana yang harusnya mengeluarkan KESP tersebut adalah pihak perusahaan, karena para driver hanya merupakan mitra kerja dari penyedia layanan.
“Maxim yang ada di Gorontalo tidak memberikan KESP ini, dan mereka membuat aturan baru untuk mendaftar KESP agar menjadi driver prioritas dalam pembagian order, dan itu dibebankan biaya lima ratus ribu,” tambahnya.
Banyak driver online merasa biaya pembuatan KESP, yang nilainya mencapai ratusan ribu itu terlalu mahal dan memberatkan, terutama karena mereka sudah memiliki biaya operasional yang tinggi.
“Persyaratan mendaftar KESP harus mengurus KIR dengan biaya lima ratus lima puluh ribu itupun yang sudah ada KIR, diperpanjang dengan biaya seratus delapan puluh ribu, ” katanya.
Agus yang sudah dua tahun menjadi driver Maxim menunturkan aturan ini baru diberlakukan minggu kemarin, dan hal ini membuat mereka merasa diintimidasi, karena aturan ini terkesan menjadi ladang bisnis.
Hal senada juga disampaikan Fomi Niode, yang mengeluhkan terkait pemasangan sticker yang dianggap merugikan para driver Maxim.
“Mobil kami dipasang iklan secara gratis, namun pada saat pembagian order kami di anak tirikan, sehingga kami menilai bahwa aturan yang dibuat oleh kantor Maxim di Gorontalo ini membebani kami, intinya kami tidak setuju dan kami berharap ini dikembalikan pada aturan sebelumnya, ” tegasnya.
Meski begitu mereka belum bisa bertemu secara langsung dengan Wali Kota Gorontalo Adhan Dambea,dan meminta untuk dijadwalkan kembali terkait pertemuan tersebut. (*)