BICARAA.COM, GORONTALO – Provinsi Gorontalo kini mencatatkan 1.205 kasus HIV/AIDS, dengan sebaran yang cukup menghawatirkan di berbagai kabupaten dan kota.
Dari total kasus tersebut, sekitar 50% atau 602 kasus ditemukan di Kabupaten Gorontalo, 35% atau 421 kasus di Kota Gorontalo, dan 15% atau 180 kasus di Kabupaten Pohuwato, Boalemo, Bonebolango, dan Gorontalo Utara.
Pernyataan ini disampaikan langsung oleh Mohamad Ramadhan Ismail, Pengelola Program Penyakit Menular Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo kepada bicaraa.com, Minggu (01/12/2024)
Menurut Ramadhan, angka ini diperkirakan akan terus meningkat jika tidak ada langkah pencegahan yang serius.
“Jika tidak ada pencegahan dini yang dilakukan, angka kasus HIV/AIDS akan terus meningkat. Salah satu langkah pencegahan yang sangat penting adalah deteksi dini melalui pemeriksaan di puskesmas yang telah tersedia di seluruh Gorontalo,” ungkap Mohamad.
Menurutnya, kondisi yang terjadi saat ini ibarat fenomena gunung es, di mana jumlah kasus yang terlihat hanya sebagian kecil dari masalah yang sebenarnya.
Banyak kasus HIV/AIDS yang belum terdeteksi, sehingga penting untuk melakukan deteksi dini guna mencegah penularan yang lebih luas.
Mohamad juga menambahkan pergaulan dan seks bebas menjadi salah satu faktor utama penyebaran HIV/AIDS di Provinsi Gorontalo.
Untuk itu, Ramdhan menghimbau agar setiap puskesmas di Provinsi Gorontalo tidak hanya menyediakan layanan pemeriksaan HIV, tetapi juga memberikan edukasi yang lebih kepada masyarakat mengenai pencegahan HIV/AIDS serta dampak yang ditimbulkan oleh penyakit tersebut.
“Edukasi tentang HIV/AIDS harus terus digencarkan, karena pengetahuan yang kurang dapat menyebabkan peningkatan risiko penularan. Masyarakat harus tahu betul bagaimana cara melindungi diri mereka,” tambahnya.
Selain itu, pencegahan melalui deteksi dini diharapkan dapat memperkecil angka kasus HIV/AIDS, dan membantu masyarakat untuk lebih sadar akan pentingnya menjaga kesehatan dan menerapkan gaya hidup sehat.
“Puskesmas diharapkan menjadi garda terdepan dalam penyuluhan serta penanganan HIV/AIDS di Provinsi Gorontalo, untuk menciptakan generasi yang lebih sehat dan terbebas dari penyebaran penyakit menular ini,” tutupnya. (*)