Nikmati Update Berita Terbaru dari Bicaraa.com Setiap Hari Melalui Saluran Whatsapp, Bisa Klik Disini
POHUWATO, BICARAA.COM — Rektor Universitas Pohuwato (UNIPO), Dr. Hj. Gretty S. Saleh, S.IP., M.Si, menegaskan pihaknya siap menindaklanjuti hasil pertemuan kemitraan dengan Pani Gold Project (PGP) melalui langkah konkret dalam waktu dekat.
Pertemuan tersebut, menurutnya, menjadi titik awal kerja sama strategis antara dunia pendidikan dan sektor industri di Kabupaten Pohuwato.
Gretty menjelaskan, tindak lanjut dari pertemuan itu diharapkan segera terealisasi, terutama dalam bentuk program pemagangan mahasiswa di lingkungan Pani Gold Project.
Ia menilai, keterlibatan langsung mahasiswa dalam dunia industri akan menjadi pengalaman berharga sekaligus menjawab kebutuhan tenaga kerja yang memiliki kompetensi sesuai standar dunia kerja modern.
“Harapan kami, hasil dari pertemuan kemitraan ini tidak hanya berhenti pada tataran diskusi, tetapi benar-benar diwujudkan dalam bentuk program nyata. Salah satunya adalah pemagangan mahasiswa di Pani Gold Project,” ujar Gretty.
Lebih jauh, ia menjelaskan kerja sama juga akan menjadi langkah penting dalam mengimplementasikan agreement kampus berbasis Outcome Based Education (OBE), yakni sistem pendidikan tinggi yang menekankan hasil pembelajaran berbasis kompetensi dan kebutuhan industri.
Dalam konteks kunjungan tersebut, OBE menjadi dasar penguatan hubungan antara dunia kampus dan dunia kerja (link and match).
Setiap program yang disusun dalam kemitraan ini diarahkan agar mahasiswa tidak hanya memahami teori, tetapi mampu menunjukkan learning outcomes yang relevan dengan kebutuhan sektor pertambangan modern seperti Pani Gold Project.
Hal ini meliputi kemampuan teknis, etika kerja, komunikasi profesional, serta pemahaman terhadap keselamatan dan keberlanjutan lingkungan kerja.
“Dari sisi akademik, ini sejalan dengan semangat OBE. Artinya, kampus tidak hanya menghasilkan sarjana, tetapi lulusan yang benar-benar siap kerja, memahami proses industri, dan mampu beradaptasi dengan dunia profesional,” terangnya.
Sebagai bagian dari implementasi tersebut, UNIPO dan Pani Gold Project juga akan menyusun Implementation Agreement (IA) sebagai turunan teknis dari nota kesepahaman (MoU) yang telah ada sebelumnya.
IA ini, kata Gretty, akan menjadi dasar hukum bagi pelaksanaan program magang, penelitian terapan, serta pengembangan kompetensi mahasiswa di lapangan.
“Kesepakatan IA ini penting karena memastikan seluruh rencana kerja sama bisa dijalankan secara sistematis dan terukur, baik dari sisi akademik maupun industri,” jelasnya.
Rektor UNIPO itu juga menilai, kemitraan dengan Pani Gold Project memiliki dampak sosial dan ekonomi yang signifikan bagi daerah, terutama dalam mengatasi persoalan pengangguran di Kabupaten Pohuwato.
Menurutnya, sebagian lulusan perguruan tinggi di daerah ini kerap kesulitan menembus dunia kerja karena kurangnya pengalaman praktis.
“Banyak lulusan kita sebenarnya punya kemampuan akademik yang baik, namun masih terbatas dalam keterampilan praktis yang dibutuhkan industri. Karena itu, melalui program pemagangan ini, kami berharap dapat mengurangi angka pengangguran di Pohuwato,” jelas Gretty.
Ia menambahkan, pihak kampus akan menyiapkan kurikulum pendamping dan pembekalan khusus bagi mahasiswa yang akan terlibat dalam program tersebut.
Dengan demikian, mahasiswa tidak hanya sekadar menjalani magang, tetapi juga mampu memberikan kontribusi nyata bagi perusahaan dan masyarakat.
“Kerja sama ini kami jadikan prioritas khusus, karena membuka ruang bagi mahasiswa Pohuwato untuk mengenal dunia kerja secara langsung, sekaligus menjadi bagian dari pembangunan daerah,” tutupnya. (*)