Kabar Kampus

UNIPO Klarifikasi Aksi Mahasiswa Usai Pelantikan Pejabat Struktural Baru

×

UNIPO Klarifikasi Aksi Mahasiswa Usai Pelantikan Pejabat Struktural Baru

Sebarkan artikel ini
Tampak Depan Gedung Universitas Pohuwato, Foto: (Istimewa)

Nikmati Update Berita Terbaru dari Bicaraa.com Setiap Hari Melalui Saluran Whatsapp, Bisa Klik Disini


POHUWATO, BICARAA.COM — Rektor Universitas Pohuwato (UNIPO), Dr. Gretty S. Saleh, S.Ip., M.Si., memberikan klarifikasi atas aksi mahasiswa yang menyegel ruang rektor usai pelantikan pejabat struktural baru.

Ia menegaskan perombakan jabatan tersebut murni hasil evaluasi lembaga, bukan karena kepentingan pribadi atau tekanan pihak tertentu.

“Rotasi jabatan dilakukan berdasarkan kinerja dan kebutuhan organisasi. Sebelum pelantikan, kami sudah membahas hasil evaluasi dengan sejumlah dekan terkait,” ujar Gretty, Rabu (29/10/2025).

Menurutnya, reshuffle merupakan bagian dari penyegaran kampus untuk memperkuat tata kelola fakultas.

Ia menyayangkan adanya aksi mahasiswa yang menolak tanpa mekanisme resmi.

“Kampus bukan tempat untuk konflik jabatan. Aspirasi boleh disampaikan, tapi harus sesuai prosedur. Penyegelan ruang rektor itu pelanggaran,” tegasnya.

Gretty juga menyebut, universitas akan memanggil mahasiswa yang terlibat untuk dimintai keterangan.

Jika terbukti melanggar tata tertib, akan diberi sanksi akademik.

“Kami akan lakukan klarifikasi secara terbuka. Jika ada pelanggaran, tentu ada konsekuensi,” katanya.

Aksi mahasiswa disebut menolak reshuffle di tingkat fakultas karena dianggap tidak memiliki alasan yang jelas.

Namun, Gretty menegaskan keputusan itu sepenuhnya kewenangan rektorat berdasarkan hasil evaluasi.

“Jabatan di kampus ditentukan berdasarkan kebutuhan lembaga, bukan permintaan individu atau kelompok,” ujarnya.

Ia juga mengungkap penyegelan ruang fakultas terjadi sebelum aksi berlangsung, diduga dilakukan oleh sejumlah dosen yang menolak kebijakan tersebut.

“Kami menemukan indikasi keterlibatan beberapa dosen. Saat ini sedang kami telusuri,” ungkapnya.

Gretty memastikan UNIPO tetap menjaga stabilitas akademik dan profesionalisme lembaga.

“Kami tidak akan menoleransi tindakan yang mengganggu ketertiban kampus. UNIPO harus tetap menjadi ruang belajar, bukan arena kepentingan pribadi,” tutupnya. (*)


Share:   

Baca Berita Kami Lainnya di: 
Image