Nikmati Update Berita Terbaru dari Bicaraa.com Setiap Hari Melalui Saluran Whatsapp, Bisa Klik Disini
GORONTALO, BICARA.COM – Komisi II DPRD Provinsi Gorontalo melakukan kunjungan kerja untuk melihat langsung perkembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), Minggu, (20/7/2025).
Data terbaru BPS tahun 2023 mencatat sebanyak 27.380 unit usaha makanan beroperasi di Gorontalo, menyerap hingga 51.902 tenaga kerja.
Pada tahun 2024, jumlah UMKM meningkat pesat menjadi lebih dari 100 ribu unit, atau tumbuh 28 persen dibanding tahun sebelumnya.
Anggota Komisi II, Ridwan Monoarfa menekankan bahwa sektor makanan, sulaman Karawo, dan kerajinan tangan masih menjadi tulang punggung UMKM Gorontalo.
“Dampak penguatan UMKM sangat besar bagi daerah. Ini menyerap tenaga kerja lokal, meningkatkan pendapatan rumah tangga, memberdayakan perempuan dan pemuda, serta memperkuat rantai pasok lokal,” kata Ridwan,
Namun, sejumlah persoalan masih dihadapi pelaku UMKM, seperti keterbatasan modal, literasi digital yang rendah, dan daya saing produk yang lemah di tengah arus barang dari luar daerah.
Ridwan menegaskan pentingnya data klasifikasi UMKM secara rinci.
“Kami mendorong agar UMKM diklasifikasikan berdasarkan jenis usaha, omzet, akses pasar, jumlah tenaga kerja, hingga sejauh mana digitalisasi sudah dilakukan. Ini penting agar bantuan dari pemerintah tidak lagi bersifat parsial, tetapi tersistemik dan terstruktur,” jelasnya.
Menurutnya, jika program UMKM benar-benar dijadikan unggulan oleh pemerintahan Gusnar–Idah, maka ekosistem produksi hingga pemasaran harus dipahami secara menyeluruh.
“UMKM Gorontalo adalah keniscayaan. Bila ingin naik kelas, pendampingan harus serius, berkelanjutan, dan terukur,” tutup Ridwan Monoarfa. (*)