Nikmati Update Berita Terbaru dari Bicaraa.com Setiap Hari Melalui Saluran Whatsapp, Bisa Klik Disini
MANADO, BICARAA.COM – Kehadiran sosok dermawan dan trader asal Sulawesi, Andi Rahmatillah atau yang akrab dikenal dengan nama Papip Celebes, kembali mengundang antusiasme luar biasa dari masyarakat.
Saat tiba di Bandara Sam Ratulangi, Manado, Sulawesi Utara, Sabtu (8/6/2025), Papip disambut hangat oleh warga asal Ketang Baru, Kecamatan Singkil, Kota Manado. yang sejak pagi sudah menunggunya.
Ratusan warga tumpah ruah menyambut kehadiran Papip. Tidak hanya dengan senyum dan pelukan hangat, mereka juga membawa karangan bunga dan spanduk ucapan selamat datang.
Sorak-sorai meneriakkan nama Papip Celebes terdengar riuh, mengiringi langkahnya keluar dari pintu kedatangan bandara.
Momen ini menjadi gambaran kuat bagaimana sosok Papip telah menjadi figur inspiratif bagi masyarakat, terutama karena konsistensinya dalam kegiatan sosial dan pemberdayaan ekonomi lokal.
“Jujur, saya sangat tersentuh. Sambutan ini bukan sekadar penghormatan, tapi saya anggap sebagai bentuk kasih sayang dari saudara-saudara saya di tanah kelahiran,” ungkap Papip kepada wartawan dengan mata yang tampak berkaca-kaca.
Papip menambahkan bahwa dirinya tidak pernah mencari popularitas dari setiap tindakan sosial yang dilakukan, melainkan karena panggilan hati dan keyakinan bahwa keberkahan datang dari berbagi.
“Saya hanya ingin jadi orang yang bermanfaat. Kalau kehadiran saya bisa memberi semangat bagi orang lain, itu sudah cukup bagi saya,” ujarnya.
Setelah dari bandara, Papip dijadwalkan menghadiri sejumlah agenda silaturahmi dan kegiatan sosial bersama warga Ketang dan masyarakat Kota Manado lainnya.
Antusiasme warga menunjukkan bahwa figur Papip bukan hanya dikenal, tapi juga dicintai karena ketulusan dan konsistensinya dalam membantu sesama.
Lunasi Tanah Kuburan dan Sumbang Ambulance
Kepedulian Andi Rahmatillah, atau yang akrab disapa Papip Celebes, bukan muncul belakangan.
Lima tahun lalu, tepatnya tahun 2020, dirinya ini telah menunjukkan kepedulian nyata dengan menyumbangkan satu unit ambulans.
Ditambah melunasi tanah pekuburan untuk warga Kelurahan Ketang Baru, Kecamatan Singkil, Kota Manado, Sulawesi Utara.
Langkah itu dilatarbelakangi rasa prihatin Papip saat mengetahui kondisi warga yang kesulitan saat ada yang meninggal dunia.
Lebih memprihatinkan, jarak dari perkampungan ke pemakaman sekitar lima kilometer, dan selama ini jenazah harus dipikul secara manual.
Belum lagi, keluarga duka harus membayar iuran untuk pemakaman karena tanah kubur belum dilunasi.
“Bayangkan, sudah berduka, tapi masih harus pikir bagaimana membayar iuran dan memikul jenazah sejauh itu. Hati saya terpanggil,” ungkap Papip..
Papip kemudian memutuskan untuk menyumbangkan ambulans agar jenazah bisa diantar lebih layak dan manusiawi.
Tak sampai di situ, ia juga melunasi lahan pekuburan senilai Rp25 juta agar warga tak lagi terbebani biaya pemakaman. (*)
