Nikmati Update Berita Terbaru dari Bicaraa.com Setiap Hari Melalui Saluran Whatsapp, Bisa Klik Disini
POHUWATO, BICARAA.COM — Tumpukan sampah kembali terlihat di kompleks terminal Desa Marisa Utara, Kecamatan Marisa, Kabupaten Pohuwato.
Kondisi tersebut menuai sorotan warga karena dinilai mencederai wajah ibu kota kabupaten sekaligus mengancam kesehatan masyarakat di sekitar kawasan terminal.
Pantauan bicaraa.com menunjukkan sampah rumah tangga bercampur limbah plastik dibuang sembarangan di bahu jalan dan lahan kosong sekitar terminal.
Tumpukan sampah bahkan hampir memakan sebagian badan jalan, sehingga mengganggu aktivitas lalu lintas serta kenyamanan pengguna jalan yang melintas di kawasan tersebut.
Salah seorang warga setempat, Hamit (31), mengeluhkan bau menyengat yang muncul dari tumpukan sampah, terutama pada siang hari.
Ia menilai kondisi tersebut sudah berlangsung cukup lama dan belum ditangani secara serius.
“Ini sudah lama dibiarkan. Terminal seharusnya jadi pusat aktivitas masyarakat, tapi sekarang malah seperti tempat pembuangan sampah,” keluh Hamit, Sabtu (27/12/2025).
Selain bau tak sedap, keberadaan sampah juga dikhawatirkan menjadi sumber berbagai penyakit.
Warga menilai tumpukan sampah berpotensi mengundang lalat, tikus, serta hewan liar lainnya yang dapat membahayakan kesehatan masyarakat sekitar.
Menurut Hamit, kondisi tersebut mencerminkan lemahnya pengelolaan sampah di kawasan strategis.
Ia juga menyoroti minimnya pengawasan serta tidak adanya penindakan tegas terhadap oknum yang membuang sampah sembarangan di area terminal.
“Seharusnya pemerintah daerah menyiapkan solusi jangka panjang, mulai dari penyediaan tempat sampah sampai pengangkutan rutin, bukan menunggu sampah menumpuk seperti ini,” tegasnya.
Kepala Desa Marisa Utara, Ilham Langango, membenarkan persoalan sampah di kawasan terminal memang kerap berulang meskipun telah dilakukan pembersihan.
Menurutnya, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) biasanya melakukan pengangkutan sampah, namun persoalan muncul kembali setelah lokasi dibersihkan.
“Terkait sampah di situ, biasanya ada DLH yang jaga dan angkut. Cuma persoalannya, ketika sudah diangkut dan bersih, pagi hari sudah ada lagi yang buang sampah di situ,” ujar Ilham saat dikonfirmasi.
Ia menyebutkan, berdasarkan informasi yang diterimanya, pembuangan sampah secara ilegal sering terjadi pada malam hingga dini hari.
Bahkan, ada warga yang membuang sampah secara sembunyi-sembunyi pada jam-jam tertentu.
“Ada informasi, tengah malam sekitar jam 1 atau jam 2, ada yang buang sampah di situ,” ungkapnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Pohuwato, Iwan S. Adam, membenarkan pernyataan Kepala Desa Marisa Utara.
Ia mengatakan pemerintah daerah telah berulang kali memberikan imbauan, termasuk melalui pemasangan baliho, namun belum sepenuhnya dipatuhi.
“Kami sudah himbau berulang, bahkan dengan baliho, tapi masih seperti itu. Insya Allah akan segera diangkut,” kata Iwan saat dihubungi melalui WhatsApp, Ahad (28/12/2025).
Pemerintah berharap upaya pengangkutan dan penertiban yang dilakukan dapat dibarengi dengan kesadaran masyarakat agar kawasan terminal tidak lagi dijadikan lokasi pembuangan sampah liar. (*)










