Nikmati Update Berita Terbaru dari Bicaraa.com Setiap Hari Melalui Saluran Whatsapp, Bisa Klik Disini
BICARAA.COM– Nama pengusaha minyak Riza Chalid kembali menjadi sorotan publik usai gelombang demonstrasi besar di Kompleks Parlemen, Jakarta, yang menolak kenaikan tunjangan anggota DPR.
Di media sosial, terutama platform X, sejumlah warganet menuding Riza sebagai “bohir” atau penyandang dana di balik aksi tersebut.
Meski demikian, tudingan itu belum didukung bukti konkret. Isu ini mengemuka lantaran rekam jejak Riza yang dikenal memiliki jaringan bisnis luas serta kedekatan dengan lingkaran politik tanah air.
Reputasinya sebagai “Raja Minyak Indonesia” membuat namanya kerap dikaitkan dengan isu-isu politik besar.
Riza sendiri hingga kini masih berstatus buronan Kejaksaan Agung dalam kasus dugaan korupsi impor kondensat di PT Pertamina Energy Trading Ltd (Petral).
Kasus tersebut disebut merugikan negara hingga 193,7 triliun rupiah. Ia sudah masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) selama bertahun-tahun dan kabarnya menetap di Malaysia.
Isu keterlibatan Riza makin ramai diperbincangkan setelah mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), A.M. Hendropriyono, angkat bicara.
Hendropriyono menyebut bahwa aksi protes di DPR tidak murni gerakan rakyat, melainkan ditunggangi pihak asing.
Menurutnya, ada pihak luar negeri yang menggerakkan jaringan di Indonesia tanpa sepengetahuan banyak peserta aksi.
Ia juga mengisyaratkan siap mengungkap identitas aktor di balik layar tersebut pada waktu yang tepat.
Sejumlah pengamat menilai, tuduhan terhadap Riza Chalid bisa jadi hanya spekulasi liar di tengah ketidakpuasan publik terhadap kebijakan pemerintah maupun DPR.
Namun, munculnya kembali nama Riza ke ruang publik menunjukkan bahwa sosok Riza masih dianggap memiliki pengaruh besar, meski status hukumnya belum tuntas.
Polemik ini sekaligus membuka kembali luka lama mengenai kasus Petral yang hingga kini belum terselesaikan.
Publik pun menanti langkah Kejaksaan Agung maupun aparat terkait dalam menindaklanjuti status buronan Riza, terlebih namanya kembali mencuat di tengah situasi politik yang panas.
Demonstrasi menolak kenaikan tunjangan DPR diperkirakan masih akan berlanjut, sementara spekulasi mengenai siapa dalang di baliknya kemungkinan akan terus bergulir di ruang publik. (*)
Share:
Baca Berita Kami Lainnya di:
