Nikmati Update Berita Terbaru dari Bicaraa.com Setiap Hari Melalui Saluran Whatsapp, Bisa Klik Disini
POHUWATO, BICARAA.COM — Seorang pemuda asal Kecamatan Wanggarasi berinisial JM (24) ditemukan dalam kondisi lemas di kawasan hutan Desa Yipilo pada Jumat (21/11/2025) malam setelah dilaporkan hilang selama tiga hari.
JM diketahui meninggalkan rumah sejak Rabu (19/11/2025) sekitar pukul 15.00 Wita.
Kepergiannya menimbulkan kecemasan keluarga setelah ia sempat menyampaikan kepada ibunya bahwa itu mungkin menjadi kali terakhir suara dirinya terdengar.
Setelah itu, JM pergi membawa seutas tali dan tidak kembali hingga malam hari.
Keluarga yang panik melaporkan kejadian tersebut kepada pemerintah desa dan kecamatan.
Laporan kemudian diteruskan ke aparat kepolisian untuk dilakukan pencarian.
Tim gabungan yang terdiri dari warga dan polisi langsung bergerak menelusuri area yang diduga menjadi lokasi terakhir keberadaan JM.
Sekretaris Kecamatan Wanggarasi, Bayu Ekaseptian Kaluku, membenarkan pihaknya menerima laporan kehilangan tersebut dan langsung melakukan langkah koordinasi.
Ia menyebut dugaan persoalan pribadi menjadi salah satu pemicu JM memilih pergi dari rumah.
“Informasi yang kami terima, JM memiliki masalah dengan pacarnya. Setelah ditunggu tidak pulang, keluarga melapor agar pemerintah mengambil langkah pencarian,” ungkap Bayu kepada bicaraa.com, Sabtu (22/11/2025).
Pencarian dilakukan selama dua hari lebih di wilayah hutan yang cukup sulit dijangkau.
Tim harus menelusuri jalur curam dan area dengan jarak pandang terbatas.
Medan yang berat membuat proses pencarian berlangsung intensif, terutama karena ada kekhawatiran JM dalam keadaan darurat.
Upaya tersebut membuahkan hasil ketika tim menemukan JM pada Jumat malam sekitar pukul 19.30 Wita.
Saat ditemukan, kondisi fisiknya sangat lemah sehingga proses evakuasi dilakukan dengan hati-hati.
JM kemudian dibawa kembali ke Desa Yipilo sebelum akhirnya diserahkan kepada pihak keluarga.
“Sudah ditemukan dalam kondisi lemas dan langsung dievakuasi. Saat ini JM sudah berada bersama keluarganya,” jelas Bayu.
Pemerintah kecamatan berharap kejadian seperti ini dapat menjadi perhatian bersama.
Bayu menegaskan pentingnya masyarakat segera melapor jika ada anggota keluarga yang hilang atau menunjukkan tanda-tanda mengkhawatirkan.
“Jika ada situasi serupa, laporkan secepat mungkin agar penanganannya bisa lebih terkoordinasi,” tutupnya. (*)












