Nikmati Update Berita Terbaru dari Bicaraa.com Setiap Hari Melalui Saluran Whatsapp, Bisa Klik Disini
BICARAA.COM– Gaya hidup generasi Z (Gen-Z) dikenal serbainstan. Mulai dari makanan, hiburan, hingga cara belajar.
Mayoritas Gen-Z cenderung memilih yang cepat, mudah, dan tak mau repot.
Fenomena ini kini menjadi pembahasan serius di kalangan akademisi dan pemerhati budaya.
Dalam riset berjudul iGen karya Jean M. Twenge, psikolog dari San Diego State University, disebutkan bahwa Gen-Z (lahir antara 1995–2012) tumbuh dalam lingkungan digital yang serba otomatis.
“Kenyamanan dan kecepatan menjadi nilai utama, bahkan menggeser nilai kesabaran dan proses,” tulis Twenge.
Hal ini bisa dilihat dari kebiasaan Gen-Z dalam mengakses informasi melalui video singkat di TikTok.
Memesan makanan via aplikasi tanpa harus antre, hingga menjalin hubungan sosial melalui emoji atau DM singkat. Semua serba ringkas.
Sosiolog Universitas Indonesia, Dr. Ida Ruwaida, menyebut budaya instan ini bisa berdampak pada kemampuan problem solving jangka panjang.
“Anak muda terbiasa dengan hasil cepat, sehingga ketika menghadapi hambatan, mereka cenderung mudah frustrasi,” kata Ida dalam sebuah diskusi daring, dalam kanal Youtube ‘Mengenal Manusia’
Namun tidak semua memandang negatif. Menurut laporan Pew Research Center (2023), Gen-Z punya adaptasi tinggi terhadap perubahan dan inovasi teknologi.
Mereka cepat belajar, cekatan dalam multitasking, dan punya keberanian untuk eksplorasi karier non-konvensional.
Di sisi lain, tantangannya adalah membangun daya tahan mental dan ketekunan.
Sejumlah sekolah dan lembaga pendidikan mulai mengintegrasikan pembelajaran berbasis proses agar Gen-Z tak hanya cepat, tapi juga tangguh. (*)
