Pohuwato

Lima Sekolah Dasar di Pohuwato Masuk Program Revitalisasi Kemdikbud

×

Lima Sekolah Dasar di Pohuwato Masuk Program Revitalisasi Kemdikbud

Sebarkan artikel ini
Arman Mohamad, Kepala Dinas Kabupaten Pohuwato, Foto: (Irfandi Jumaati/bicaraa.com)

Nikmati Update Berita Terbaru dari Bicaraa.com Setiap Hari Melalui Saluran Whatsapp, Bisa Klik Disini


POHUWATO, BICARAA.COM– Lima sekolah dasar di Kabupaten Pohuwato masuk dalam daftar penerima program revitalisasi sarana prasarana dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) tahun 2025.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pohuwato, Arman Mohamad, mengatakan mekanisme pembangunan sekolah rusak kini tidak lagi ditangani pemerintah daerah, melainkan langsung oleh Kementerian.

“Sekarang tanggung jawab pembangunan sekolah-sekolah rusak sudah langsung dari Kementerian Pendidikan ke sekolah masing-masing,” ujar Arman kepada bicaraa.com, Rabu (12/11/2025).

Ia menjelaskan, sistem baru ini menggantikan pola lama yang sebelumnya menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) melalui dinas pendidikan daerah.

“Kalau dulu dananya lewat DAK dan singgah di dinas untuk tender. Sekarang langsung dari kementerian ke sekolah yang menerima program revitalisasi,” terangnya.

Menurutnya, sistem berbasis data ini menuntut sekolah lebih aktif memperbarui informasi di Data Pokok Pendidikan (Dapodik) dan aplikasi sarana-prasarana (sarpras), karena menjadi acuan utama kementerian dalam menentukan sekolah penerima.

“Sekolah harus rajin mengupdate data di Dapodik dan sarpras. Kementerian membaca data itu untuk menentukan penerima program,” tegas Arman.

Tahun ini, lima sekolah dasar di Pohuwato resmi ditetapkan sebagai penerima program revitalisasi. Arman berharap jumlah tersebut meningkat pada tahun-tahun berikutnya.

“Tahun ini kita dapat lima sekolah, semuanya SD. Mudah-mudahan ke depan bisa lebih banyak lagi,” ucapnya.

Meski tidak lagi mengelola langsung anggaran pembangunan, Dinas Pendidikan tetap menjalankan fungsi monitoring dan pengawasan, termasuk dengan dukungan aparat penegak hukum.

“Kita hanya monitoring, dan ada pendampingan dari aparat penegak hukum agar program ini benar-benar berjalan bagus,” jelasnya.

Ia menegaskan, kolaborasi aktif antara sekolah dan kementerian menjadi kunci agar pembangunan sarpras tepat sasaran.

“Kami berharap sekolah-sekolah rajin memperbarui data dan aktif berkoordinasi,” katanya menutup. (*)


Share:   

Baca Berita Kami Lainnya di: 
Image