Nikmati Update Berita Terbaru dari Bicaraa.com Setiap Hari Melalui Saluran Whatsapp, Bisa Klik Disini
BICARA.COM, GORONTALO – Perseteruan antara warga lokal dan PT Gorontalo Mineral kembali mengemuka.
Konflik ini mencerminkan ketegangan klasik antara kepentingan investasi perusahaan tambang dengan kelangsungan hidup penambang rakyat yang telah lama menggantungkan hidup pada tambang tradisional.
Ismail Yusuf (24), seorang aktivis muda asal Bone Bolango, menyerukan agar pemerintah bertindak adil dan netral dalam menyelesaikan konflik ini.
“Negara memang pemegang mandat atas pengelolaan sumber daya alam. Tapi jangan sampai rakyat jadi korban atas nama investasi,” tegas Ismail, Jumat (27/6/2025).
Meski PT Gorontalo Mineral memiliki izin usaha pertambangan (IUP) yang sah dari pemerintah, namun keresahan warga tetap tak bisa diabaikan.
Mereka mengklaim aktivitas tambang perusahaan mengancam ruang hidup serta mata pencaharian para penambang lokal yang telah bekerja secara tradisional selama bertahun-tahun.
Forkopimda Gorontalo telah memfasilitasi mediasi antara kedua pihak.
Dalam mediasi tersebut, perusahaan diminta untuk memberi ruang dan toleransi sementara kepada penambang rakyat sambil menunggu solusi jangka panjang dari Kementerian ESDM.
Solusi tersebut diharapkan dapat mengakomodasi aspek legal, sosial, dan keberlanjutan lingkungan.
Pemerintah pusat pun diharapkan tidak hanya berpihak pada kepentingan investasi, tetapi juga menjunjung keadilan sosial dan kemakmuran rakyat sebagaimana amanat konstitusi.
“Negara harus hadir sebagai penengah yang adil, bukan sekadar fasilitator korporasi,” tutup Ismail. (*)
