Nikmati Update Berita Terbaru dari Bicaraa.com Setiap Hari Melalui Saluran Whatsapp, Bisa Klik Disini
GORONTALO, BICARAA.COM– Menjelang Hari Raya Idul Adha 2025, harga sapi di Gorontalo mengalami kenaikan. Pada hari-hari biasa, harga sapi berkisar antara Rp10.000.000 hingga Rp10.500.000 per ekor.
Namun, menjelang Idul Adha, harga sapi melonjak hingga mencapai Rp11.000.000 hingga Rp12.000.000, dengan selisih kenaikan mencapai Rp1.000.000 hingga Rp2.000.000 per ekor.
Fendi (39), seorang pedagang sapi menjelaskan, kenaikan harga sapi di Gorontalo menjelang Idul Adha tidak terlepas dari tingginya permintaan.
“Setiap tahunnya, permintaan untuk sapi kurban pasti meningkat. Ditambah lagi, beberapa daerah mengalami kekurangan pasokan sapi sehat, sehingga harga otomatis naik,” ujarnya.
Selain permintaan yang tinggi, harga sapi juga sangat dipengaruhi oleh kualitas fisik hewan tersebut.
Sapi yang gemuk dan sehat akan lebih mahal karena dianggap lebih layak untuk dijadikan hewan kurban.
“Penting untuk memastikan sapi dalam kondisi baik, sebab sapi dengan kualitas fisik terbaik akan dijual dengan harga yang lebih tinggi,” tambah Fendi.
Hal ini menyebabkan harga sapi unggulan bisa melonjak hingga Rp2.000.000 lebih mahal dibandingkan sapi biasa.
Menurut Pendi, pengelola tempat karantina sapi di Gorontalo, sapi-sapi yang akan dikirim ke luar Gorontalo harus menjalani masa karantina terlebih dahulu.
“Masa karantina ini bertujuan untuk memastikan sapi bebas dari penyakit mulut dan kuku (PMK), serta penyakit kulit lainnya,” jelas Pendi kepada bicaraa.com, Minggu (27/04/2025).
Proses karantina ini berlangsung selama 14 hari dan merupakan langkah penting untuk menjaga kualitas kesehatan hewan sebelum didistribusikan ke daerah tujuan.
Pendi juga mengungkapkan, tempat karantina sapi telah beroperasi sejak bertahun-tahun lalu, meskipun baru kembali aktif pada tahun 2024.
“Selama masa karantina, sapi-sapi ini diperiksa secara ketat oleh pihak berwenang, untuk memastikan kesehatannya sebelum diekspor,” tutupnya. (*)