Nikmati Update Berita Terbaru dari Bicaraa.com Setiap Hari Melalui Saluran Whatsapp, Bisa Klik Disini
POHUWATO, BICARAA.COM — Harga telur di Pasar Marisa, Kabupaten Pohuwato, melonjak tajam hingga Rp65 ribu per bak, Kamis (30/10/2025).
Kenaikan ini terjadi di tengah turunnya harga rempah-rempah dan bahan dapur lainnya yang mulai stabil sejak sepekan terakhir.
Rahma (47), salah satu warga yang berbelanja di pasar tersebut, mengaku kaget melihat harga telur naik drastis hanya dalam waktu seminggu.
“Alhamdulillah sekarang rica, bawang, tomat sudah turun. Cuman telur saja yang bikin kaget, baru minggu lalu masih empat puluh lima ribu, sekarang enam puluh lima ribu per bak,” ujarnya kepada bicaraa.com.
Pedagang sembako, Rostin, membenarkan kenaikan tersebut. Ia menyebut hampir semua harga bahan dapur sudah kembali normal, kecuali telur yang justru terus naik.
“Bawang putih, ketumbar, kemiri, cabai, tomat, Masako, semua harga sudah turun. Cuma telur ini yang naik terus,” katanya.
Harga bawang putih kini turun dari Rp60 ribu menjadi Rp50 ribu per kilogram, minyak goreng dari Rp30 ribu menjadi Rp28 ribu, dan rica dari Rp80 ribu turun tajam menjadi Rp25 ribu per kilogram.
“Tomat juga sempat Rp30 ribu, sekarang tinggal Rp10 ribu per kilo,” tambahnya.
Sementara untuk telur, Rostin mengatakan harga naik dari Rp45 ribu menjadi Rp65 ribu per bak isi 30 butir.
“Kalau telur ini yang naik sekarang. Torang beli juga mahal, masa mo jual murah,” ujarnya sambil tersenyum.
Ia menjelaskan, kenaikan harga telur disebabkan pasokan yang tidak stabil dari luar daerah, terutama dari Gorontalo dan Palu.
Perubahan cuaca dan tingginya permintaan menjelang akhir tahun membuat stok menipis dan harga naik.
“Kalau hujan terus, pengiriman dari luar susah. Jadi harga cepat naik,” terangnya.
Rostin menilai kenaikan harga bahan seperti telur merupakan pola tahunan di akhir tahun, saat kebutuhan masyarakat meningkat sementara pasokan belum lancar.
Meski demikian, ia berharap pemerintah dapat membantu menjaga kestabilan harga menjelang libur panjang akhir tahun.
“Biasanya begini kalau sudah dekat Desember, permintaan tinggi. Mudah-mudahan cepat normal lagi,” tutupnya. (*)












