Pohuwato

Harga Beras Hingga Minyak Stabil, Cabe Pohuwato Tetap Mahal

×

Harga Beras Hingga Minyak Stabil, Cabe Pohuwato Tetap Mahal

Sebarkan artikel ini
Pedagang Cabe Rawit di Pasar Tradisional Marisa, Kabupaten Pohuwato, Foto: (Irfandi Jumaati/bicaraa.com)

Nikmati Update Berita Terbaru dari Bicaraa.com Setiap Hari Melalui Saluran Whatsapp, Bisa Klik Disini


POHUWATO, BICARAA.COM – Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM (Disperindagkop) Kabupaten Pohuwato melaporkan perkembangan harga kebutuhan pokok.

Kepala Disperindagkop, Ibrahim Kiraman, menegaskan harga pasar tetap stabil.

Ia menyebut, pemantauan rutin dilakukan agar tidak terjadi gejolak harga yang dapat memberatkan masyarakat.

“Hari ini harga bahan pokok masih sama dengan kemarin, belum ada perubahan,” ujarnya, Rabu (24/9/2025).

Data dinas menunjukkan, harga beras berbagai jenis tetap.

Beras super Rp15.000 per liter, beras ketan putih Rp25.000 per liter, dan beras ciherang Rp15.000 per liter, gula pasir lokal bertahan di Rp20.000 per kilogram.

Minyak goreng pun tak berubah, minyak kemasan minyakita Rp18.000 per liter dan minyak curah Rp12.000 per 600 mililiter.

Untuk daging, harga sapi murni Rp130.000 per kilogram, ayam broiler Rp85.000 per ekor, dan ayam kampung Rp90.000 per ekor.

Telur ayam ras Rp28.000 per kilogram, sedangkan telur ayam kampung Rp50.000 per kilogram.

Komoditas lain juga stabil, garam beryodium Rp10.000 per kilogram, tepung terigu Rp12.000 per kilogram, dan mi instan Rp3.500 per bungkus.

Harga sayuran terpantau sama, cabai rawit Rp60.000 per kilogram, cabai keriting Rp35.000, bawang merah Rp50.000, bawang putih Rp50.000, dan tomat Rp10.000.

Kacang hijau tetap Rp25.000 per kilogram dan kacang tanah Rp35.000. Ikan mujair Rp50.000, ikan cakalang Rp30.000, udang Rp70.000, dan ikan kerapu Rp90.000 per kilogram.

Bahan bangunan pun stabil, semen Rp75.000 per sak, seng gelombang Rp65.000 per lembar, besi beton Rp35.000 per batang, dan tripleks Rp47.000 per lembar.

Kiraman memastikan stok bahan pokok mencukupi kebutuhan warga, pemerintah daerah berkomitmen menjaga pasokan dan mengawasi harga secara rutin.

Meski demikian, salah satu pembeli A, Fuad menilai stabilitas harga belum berarti murah.

“Cabai dan bawang merah tetap terasa mahal bagi penghasilan pas-pasan,” keluh A. Fuad, pembeli di Pasar Marisa.

Ia berharap pemerintah mencari cara menurunkan harga komoditas yang tinggi agar lebih terjangkau.

“Stabil itu baik, tapi kalau bisa harganya turun sedikit, itu lebih membantu,” pungkasnya. (*)

Share:   

Baca Berita Kami Lainnya di: 
Image