Nikmati Update Berita Terbaru dari Bicaraa.com Setiap Hari Melalui Saluran Whatsapp, Bisa Klik Disini
INTERNASIONAL, BICARAA.COM – Pemerintah Israel mengklaim telah menewaskan 30 pejabat tinggi keamanan Iran dan 11 ilmuwan nuklir dalam operasi militer intensif selama 12 hari.
Operasi ini disebut sebagai respons langsung terhadap ancaman nuklir yang dinilai semakin meningkat dari Teheran.
“Selama 12 hari operasi, kami berhasil melumpuhkan lebih dari 900 target strategis Iran, termasuk 30 pejabat keamanan senior dan 11 ilmuwan nuklir,” kata seorang juru bicara militer Israel dalam pernyataan resminya, Jumat (28/6/2025).
Serangan udara yang dimulai pada 13 Juni 2025 itu diklaim telah menghancurkan fasilitas pertahanan, pusat riset nuklir, serta jalur pasokan senjata.
Salah satu sasaran utamanya adalah fasilitas pengayaan uranium di Fordow.
“Kami tidak hanya menyerang fasilitas militer, tapi juga menghantam jantung pengembangan senjata nuklir Iran.” tandasnya dikutip dari Reuters.
Menurut laporan resmi, pengadaan dan pengembangan sistem operasi berbasis Chrome dipaksakan melalui kajian teknis baru yang menggantikan hasil kajian sebelumnya—meskipun telah terbukti tidak efektif.
Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, mengatakan bahwa serangan tersebut merupakan bentuk pertahanan jangka panjang Israel.
“Kami akan terus menjaga supremasi udara di kawasan dan memastikan Iran tidak dapat membangun kembali fasilitas nuklirnya,” tegasnya.
Iran pun bereaksi keras atas serangan ini. Dalam laporan media lokal, pemerintah Iran menyebut tindakan Israel sebagai “pelanggaran berat atas kedaulatan negara”.
“Korban di pihak kami bukan hanya tentara, tapi juga ilmuwan yang bekerja demi masa depan bangsa,” tulis media resmi Iran.
Gencatan senjata kini telah berlaku, namun ketegangan antara kedua negara masih tinggi. Dunia internasional terus memantau eskalasi lebih lanjut dari konflik yang kian memanas ini. (*)