Nikmati Update Berita Terbaru dari Bicaraa.com Setiap Hari Melalui Saluran Whatsapp, Bisa Klik Disini
BICARAA.COM, GORONTALO – Bencana angin puting beliung menerjang Desa Ilotidea, Kecamatan Tilango, Kabupaten Gorontalo, pada Senin (1/9/2025) siang.
Dua ruang kelas di SMP Negeri 1 Tilango roboh setelah tertimpa pohon besar yang tumbang di belakang gedung sekolah.
Peristiwa ini mengakibatkan belasan siswa dan guru mengalami luka-luka, bahkan satu di antaranya harus dirawat intensif di RS Aloe Saboe Kota Gorontalo.
Kepala SMP Negeri 1 Tilango, Sutirman Kahari, menjelaskan kejadian itu berlangsung cepat saat proses belajar mengajar masih berlangsung.
Menurutnya, satu ruang kelas mengalami kerusakan paling parah karena seluruh plafon runtuh setelah tertimpa batang pohon besar.
“Banyak siswa dan guru terjebak di dalam kelas saat pohon menimpa bangunan. Satu guru harus dirawat intensif karena mengalami benturan keras di kepala, saat ini masih menunggu hasil CT scan di RS Aloe Saboe. Saat plafon roboh, dia ikut tertimpa,” ujar Sutirman, kepada bicaraa.com, Selasa (03/09/2025).
Selain itu, siswa lainnya juga mengalami luka-luka. Keduanya sempat mendapat perawatan di Puskesmas Tilango selama sekitar satu jam sebelum diperbolehkan pulang.
“Kondisinya sudah membaik, hanya luka ringan,” tambahnya.
Berdasarkan data pihak sekolah, setiap ruang kelas dihuni 22 siswa, sehingga total ada 44 siswa di dua ruang kelas yang terdampak.
Dari jumlah itu, sebanyak 11 orang dibawa ke Puskesmas Tilango untuk mendapatkan perawatan awal.
“Syukurlah semua siswa terselamatkan meski ada yang mengalami luka. Kami sangat prihatin dengan kejadian ini, apalagi proses belajar masih berlangsung,” kata Sutirman.
Pantauan di lokasi, bangunan sekolah yang roboh kini masih menunggu perbaikan.
Sejumlah bagian tembok dan plafon dibiarkan berserakan di lantai kelas, sementara pohon besar yang tumbang sudah dipotong warga bersama aparat setempat.
Meski dua ruang kelas rusak parah, kegiatan belajar mengajar sebagian besar sudah kembali berjalan normal.
Siswa yang terdampak sementara dialihkan ke ruang lain dan sebagian ditampung di ruang guru agar pembelajaran tetap berlangsung.
“Pihak pemerintah Kabupaten Gorontalo sudah datang kelokasi, saat ini total kerugian masih didata,” tutur Sutirman.
Warga sekitar juga masih khawatir akan dampak cuaca ekstrem yang bisa kembali melanda wilayah Tilango.
Beberapa hari terakhir, hujan deras disertai angin kencang kerap terjadi di sejumlah wilayah Kabupaten Gorontalo.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Gorontalo sebelumnya memang telah mengeluarkan peringatan dini terkait potensi hujan lebat dan angin kencang.
Masyarakat diminta tetap waspada, khususnya di kawasan yang banyak pepohonan besar di dekat permukiman maupun fasilitas umum.
Hingga kini, kondisi para korban terus dipantau pihak sekolah. Pihak keluarga siswa yang mengalami luka serius juga berharap ada perhatian dari pemerintah, baik untuk biaya pengobatan maupun rehabilitasi sekolah. (*)