Bagaimana mungkin sebuah perayaan lokal harus dibayar untuk bisa menyaksikan konser, tanyanya.
Sebagai respons atas kondisi ini, empat aktivis senior, termasuk Sam Suronoto, Irfan Dai, Ferdi Bobihu, dan Noldi Biya, dengan tegas mendesak pemerintah setempat untuk memindahkan lokasi konser DA6 ke Mananggu dan menggelarnya bersamaan dengan perayaan ketupat setempat, tanpa membebankan biaya kepada masyarakat.
“Segera dipindahkan ke Kecamatan Mananggu untuk menjaga budaya lokal, itu saja permintaan kami,” pungkasnya.
Hingga saat ini, bicaraa.com.com masih berusaha menghubungi pihak pemerintah setempat guna mendapatkan tanggapan terkait keluhan dan desakan yang disuarakan oleh masyarakat Mananggu yang diwakili oleh empat aktivis senior tersebut. (*)
