Nikmati Update Berita Terbaru dari Bicaraa.com Setiap Hari Melalui Saluran Whatsapp, Bisa Klik Disini
BICARAA.COM – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengeluarkan surat edaran (SE) sebagai bentuk kewaspadaan terhadap peningkatan kasus Covid-19 yang terjadi di sejumlah negara Asia seperti Thailand, Hongkong, Malaysia, dan Singapura.
Surat edaran bernomor PM.03.01/C/1745/2025 itu diterbitkan pada 23 Mei 2025 dan ditandatangani oleh Plt. Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes, Murti Utami.
Edaran ini ditujukan kepada Dinas Kesehatan daerah, Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kekarantinaan Kesehatan, Laboratorium Kesehatan Masyarakat, serta seluruh fasilitas pelayanan kesehatan.
“Surat edaran ini bertujuan dalam rangka meningkatkan kewaspadaan Covid-19 maupun penyakit potensial kejadian luar biasa atau wabah lainnya,” bunyi keterangan dalam surat tersebut.
Kemenkes mencatat varian yang dominan saat ini di Asia adalah JN.1 dan turunannya, termasuk XEC, LF.7, dan NB.1.8.
Meskipun demikian, penularan dan angka kematian di Indonesia masih tergolong rendah, bahkan menunjukkan tren penurunan kasus konfirmasi mingguan pada pekan ke-20.
Dalam surat tersebut, Kemenkes mengeluarkan sembilan arahan penting kepada faskes dan dinas kesehatan.
Di antaranya adalah peningkatan pelaporan gejala seperti ILI, SARI, pneumonia, dan Covid-19 ke dalam Sistem Kewaspadaan Dini dan Respons (SKDR), serta kewajiban pelaporan hasil spesimen melalui All Record Tc-19.
Selain itu, fasilitas kesehatan juga diminta menjaga kesehatan tenaga medis, memperkuat infeksi kontrol, serta meningkatkan promosi hidup sehat di masyarakat.
Apabila terjadi potensi Kejadian Luar Biasa (KLB), faskes wajib melapor kurang dari 24 jam melalui kanal EBS di aplikasi SKDR atau ke nomor darurat PHEOC.
Langkah ini diharapkan menjadi bagian dari kesiapsiagaan nasional menghadapi potensi gelombang baru penyebaran Covid-19.
Kondisi Terkini
Laporan epidemiologi Kemenkes menunjukkan, selama minggu ke-18 hingga minggu ke-20 tahun 2025, terjadi penambahan 61.938 kasus Covid-19 global dengan 282 kematian.
Inggris, Brasil, dan Yunani mencatat lonjakan tertinggi. Di Indonesia, hanya dua kasus baru terkonfirmasi di pekan ke-20, yakni di DKI Jakarta dan Lampung.
Total kasus sepanjang 2025 mencapai 153 kasus tanpa kematian.
Kemenkes menekankan pentingnya deteksi dini dan respons cepat untuk mencegah penyebaran varian baru seperti JN.1 dan XEC yang mendominasi di beberapa negara Asia. (*)
