Pohuwato

Butuh 141 Guru, Fasilitas Rusak: SD di Pohuwato Terancam Terbengkalai

×

Butuh 141 Guru, Fasilitas Rusak: SD di Pohuwato Terancam Terbengkalai

Sebarkan artikel ini
Dinas Pendidikan Kabupaten Pohuwato, Foto: (Irfandi Jumaati/bicaraa.com)

Nikmati Update Berita Terbaru dari Bicaraa.com Setiap Hari Melalui Saluran Whatsapp, Bisa Klik Disini


POHUWATO, BICARAA.COM – Pendidikan dasar di Kabupaten Pohuwato masih menghadapi persoalan serius.

Hingga kini, tercatat 141 guru masih dibutuhkan di sekolah dasar, sementara sejumlah fasilitas belajar rusak dan belum diperbaiki.

Kondisi ini membuat sebagian kelas terpaksa digabung karena tenaga pengajar terbatas.

Sementara itu, banyak meja, kursi, hingga ruang kelas yang tidak layak dipakai.

Agus (46), warga Marisa, menilai masalah tersebut sudah terlalu lama dibiarkan.

“Sekolah dasar di sekitar kami masih sangat kekurangan guru. Bahkan ada kelas yang digabung karena tidak ada tenaga pendidik,” katanya kepada bicaraa.com, Kamis (2/10/2025).

Ia menambahkan, kualitas belajar anak-anak terganggu karena guru tidak mampu memberikan perhatian maksimal.

“Anak-anak kami belajar seadanya, padahal mereka berhak mendapatkan fasilitas pendidikan yang baik,” jelasnya.

Menanggapi keluhan warga, Kepala Bidang Guru dan Tenaga Kependidikan Dinas Pendidikan Pohuwato, Suradin, mengakui masih adanya kekurangan guru.

Namun ia menyebut langkah penanganan sedang dilakukan.

“Hari ini ada penyerahan SK untuk PPPK. Sebagian akan mengisi kekurangan di sekolah, sehingga jumlah guru yang kurang akan berkurang,” jelasnya.

Terkait fasilitas sekolah, Suradin menerangkan pembiayaan selama ini mengandalkan Dana Alokasi Khusus (DAK). Namun sejak 2025, dana tersebut tidak lagi tersedia.

“Sarana prasarana sebelumnya ditopang dari DAK. Tapi tahun ini sudah tidak ada, yang ada hanya dana revitalisasi dari kementerian,” katanya.

Ia menjelaskan, program revitalisasi dari APBN mencakup pembangunan gedung baru dan rehabilitasi bangunan lama. Saat ini program tersebut sedang berjalan secara bertahap di beberapa sekolah.

“Meski DAK tidak ada, perbaikan fasilitas tetap dilakukan melalui revitalisasi,” tutup Suradin. (*)


Share:   

Baca Berita Kami Lainnya di: 
Image