BICARAA.COM, GORONTALO– Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Gorontalo kembali menggelar Konferensi Pers di ruangan Dulohupa, Jumat (1/11/2024).
Kepala BPS Gorontalo, Mukhamad Mukhanif mengungkapkan, Provinsi Gorontalo mengalami deflasi sebesar 0,39 persen pada bulan Oktober 2024 dibandingkan bulan September yang lalu.
“Pada bulan Oktober ini, Provinsi Gorontalo mengalami deflasi sebesar 0,39 persen. Sebelumnya, pada bulan September, provinsi kita mengalami inflasi,” jelas Mukhanif dalam laporannya.
Mukhanif juga menjelaskan deflasi disebabkan oleh penurunan harga dari beberapa komoditas, di antaranya ikan layang atau ikan benggol dan cabai rawit.
Kedua komoditas tersebut memberikan kontribusi signifikan terhadap deflasi, dengan ikan layang/ikan benggol menyumbang deflasi sebesar -0,28 persen dan cabai rawit sebesar -0,22 persen.
Di sisi lain, Mukhanif mengungkapkan, mengenai komoditas yang menjadi penyumbang inflasi di bulan Oktober 2024.
“Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga adalah bawang merah sebesar 0,23 persen, daging ayam ras sebesar 0,08 persen, dan minyak goreng sebesar 0,07 persen,” paparnya.
Selain itu, inflasi tahunan mencapai 0,81 persen, yang dipicu oleh kenaikan indeks pada tujuh kelompok pengeluaran.
Kenaikan tersebut terjadi di beberapa komoditas, di antaranya makanan, minuman, dan tembakau sebesar 0,50 persen, kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 3,20 persen, kelompok kesehatan sebesar 1,60 persen, serta kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 1,09 persen.
Disisi lain, kelompok pendidikan juga mengalami kenaikan harga sebesar 0,54 persen, kelompok penyedia makanan dan minuman/restoran sebesar 3,03 persen, serta kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya meningkat sebesar 3,56 persen.
“Melalui press conference ini, BPS Gorontalo berharap masyarakat dapat lebih memahami kondisi ekonomi yang terjadi di Gorontalo serta dapat mengambil langkah yang tepat dalam merespons perubahan harga pada komoditas tertentu,” tutupnya. (*)