Nikmati Update Berita Terbaru dari Bicaraa.com Setiap Hari Melalui Saluran Whatsapp, Bisa Klik Disini
BICARAA.COM,GORONTALO– Meski Dinas Kesehatan Kota Gorontalo belum menerima laporan terkait adanya kasus demam berdarah dengue (DBD) sejak awal tahun 2025 ini , namun masyarakt diimbau untuk tetap waspada mengingat saat ini telah masuk musim penghujan.
Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan Kota Gorontalo, Harson Ahudulu,kepada bicaraa.com, Senin (20/01/2025) mengungkapkan,pihaknya belum menemukan pasien yang menderita DBD di awal tahun ini.
“Berdasarkan data perkembangan kasus DBD di tahun 2025, belum ada laporan mengenai pasien yang terkena penyakit yang disebabkan oleh nyamuk Aedes aegypti itu,” ujarnya.
Selain itu pihaknya juga terus berkoordinasi dengan puskesmas diseluruh wilayah Kota Gorontalo, untuk mendistribusikan bubuk abate, sehingga saat petugas puskesmas melakukan monitoring langsung melakukan penaburan bubuk abate, dimana langkah ini dinilai efektif untuk mencegah perkembangbiakan nyamuk DBD.
“kita selalu mendistribusikan bubuk abate ke puskesmas, tujuanya ketika puskesmas memonitor lingkungan – lingkungan yang selau menjadi tempat kejadian DBD cukup tinggi, yakni di daerah endemis, maka puskesmas selalu turun melakukan penaburan bubuk abate,kami juga selalu menambah stok agar ketersediaan untuk puskesmas selalu tercukupi,” ucapnya.
Di Kota Gorontalo sendiri terdapat tiga Kecamatan yang masuk dalam kategori sebagai wilayah paling tinggi kasus penderita DBD sepanjang tahun 2024 , dimana peringkat pertama adalah Kecamatan Kota timur, disusul Kota Utara, dan terakhir Kecamatan Kota Selatan.
“Ada tiga faktor yang membuat tingginya kasus penderita di Kecamatan tersebut, yakni host atau manusia, yang sebelumnya mengidap atau memiliki virus dengue yang akan ditularkan, kemudian environment (lingkungan) yang memungkinkan nyamuk dapat berkembang biak dan menularkan penyakit dari si host, serta agent yaitu jenis penyakitnya,” tambahnya.
Berdasarkan Data Dinas Kesehatan Kota Gorontalo, sepanjang tahun 2024 tercatat total kasus DBD berjumlah 260 kasus , dimana dua diantaranya meninggal dunia.
“Ini harus kita waspadai bersama, dengan selalu menerapkan 3M plus, menguras tempat penampungan air, menutup tempat penampungan air , mengubur barang bekas, dan plus yakni dengan menghindari gigitan nyamuk dengan menggunakan obat anti nyamuk misalnya dalam bentuk lotion,semprot atau elektrik,” imbaunya. (*)