Gulir Kebawah Untuk Tetap Baca Berita
Merah-Ilustrasi-Kampanye-Ayo-Memilih-Pemilihan-Umum-Instagram-Post-2
Gorontalo

Kasus DBD di Kota Gorontalo Capai 245 Kasus di Tahun 2024, 1 Meninggal Dunia, Dinkes Imbau Waspada

×

Kasus DBD di Kota Gorontalo Capai 245 Kasus di Tahun 2024, 1 Meninggal Dunia, Dinkes Imbau Waspada

Sebarkan artikel ini
Herson Ahudulu, Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan Kota Gorontalo, Foto: Fajrin Husin (bicaraa.com)

Nikmati Update Berita Terbaru dari Bicaraa.com Setiap Hari Melalui Saluran Whatsapp, Bisa Klik Disini

BICARAA.COM, GORONTALO – Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Gorontalo pada tahun 2024 mencapai 245 kasus, yang tercatat sejak bulan Januari hingga November.

Meskipun angka tersebut terbilang tinggi, namun angka kasus DBD menunjukkan penurunan signifikan sejak bulan Agustus 2024.

Herson Ahudulu, Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan Kota Gorontalo, menjelaskan, pada bulan Agustus tercatat sebanyak 45 kasus DBD, namun pada bulan November jumlah kasus DBD menurun drastis, tidak lebih dari 20 kasus.

“Kasus DBD ini tersebar di seluruh kecamatan di Kota Gorontalo, dan meskipun jumlahnya cukup besar, hanya ada satu kasus kematian akibat DBD, yang terjadi pada bulan Maret,” ujar Herson saat diwawancarai bicaraa.com, Rabu, 11 Desember 2024.

Herson juga menambahkan, pihak Dinas Kesehatan Kota Gorontalo telah mengambil langkah-langkah preventif untuk mengantisipasi penyebaran DBD.

Salah satu langkah tersebut adengan memberikan surat edaran kepada setiap puskesmas untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap penyakit ini.

Selain itu, bubuk Abate yang digunakan untuk membunuh jentik nyamuk juga telah disalurkan ke seluruh puskesmas di kota Gorontalo.

“Upaya kami terus berlanjut untuk mencegah DBD, terutama dengan cuaca yang tidak menentu saat ini. Hujan yang sering turun dapat menyebabkan genangan air yang menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk Aedes aegypti, penyebab utama DBD,” tambah Herson.

Herson juga menegaskan pentingnya puskesmas untuk segera melaporkan jika ada kasus DBD dan membentuk tim fogging di wilayah yang terindikasi sebagai tempat berkembang biaknya nyamuk.

“Fogging akan dilakukan di area yang berpotensi menjadi sarang nyamuk,” tegasnya.

Terakhir, Herson menghimbau kepada masyarakat untuk tetap menjaga kebersihan lingkungan, terutama dengan membersihkan genangan air yang dapat menjadi tempat berkembangnya jentik nyamuk.

“Kebersihan lingkungan sangat penting agar kita bisa terhindar dari DBD,” tutupnya. (*)

Share:   

Baca Berita Kami Lainnya di: 
Biru-dan-Ungu-Modern-Webinar-Bisnis-Facebook-Post-1