BICARAA.COM, GORONTALO – Pada peringatan Hari AIDS Sedunia yang jatuh pada hari ini, Minggu (1/12/2024), Provinsi Gorontalo menghadapi kenyataan pahit dengan terus meningkatnya jumlah kasus HIV-AIDS.
Hingga akhir tahun 2024, total kasus HIV-AIDS di Provinsi Gorontalo diperkirakan mencapai 1.205 kasus yang tersebar di seluruh kabupaten dan kota.
Kepada bicaraa.com Mohamad Ramadhan Ismail, Pengelola Program Penyakit Menular Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo mengungkapkan, angka kasus HIV-AIDS di Provinsi Gorontalo mengalami kenaikan sejak enam bulan terakhir.
“Pada tahun 2023 tercatat 176 kasus baru, namun dalam enam bulan pertama tahun 2024, sudah ada 165 kasus baru yang tercatat. Di akhir tahun 2024, akan ada tambahan 25 kasus lagi,” ujarnya.
Menurut Mohamad, Penyebab utama meningkatnya kasus HIV-AIDS di Gorontalo karena faktor perilaku seks bebas di luar pernikahan serta penyalahgunaan narkoba suntik.
“Banyak faktornya, salah satunya narkoba suntik,” katanya.
Mohamad juga menegaskan, meskipun fasilitas kesehatan sudah lengkap, kesadaran masyarakat untuk melakukan tes HIV secara rutin dan menerapkan perilaku hidup sehat masih rendah.
Walaupun penyediaan layanan penanganan HIV-AIDS di setiap rumah sakit dan puskesmas di seluruh wilayah Gorontalo telah tersedia.
“Sudah ada layanan penanganan HIV-AIDS di seluruh puskesmas di Provinsi Gorontalo, namun tetap saja peningkatan kasus terus berjalan,” tambahnya.
Dirinya berharap agar masyarakat semakin sadar tentang pentingnya pencegahan HIV.
Salah satunya melakukan tes HIV secara rutin, terutama bagi mereka yang berisiko tinggi seperti pengguna narkoba suntik dan individu yang terlibat dalam perilaku seks bebas. (*)