BICARAA.COM, GORONTALO – Aksi cuti massal yang melibatkan ribuan hakim dari berbagai daerah di Indonesia resmi dimulai pada Senin (07/10/2024).
Para hakim, termasuk yang bertugas di Gorontalo, turut berpartisipasi dalam aksi sebagai bentuk protes terkait isu kesejahteraan yang telah lama diabaikan.
Isu utama yang melatarbelakangi aksi yang digelar adalah gaji dan tunjangan para hakim yang tidak mengalami kenaikan selama 12 tahun terakhir.
Meskipun aksi cuti masal sedang berlangsung, beberapa sidang penting di Pengadilan Negeri (PN) Gorontalo tetap berjalan sesuai jadwal.
Kepada bicaraa.com, Senin (07/10/2024), Supardi, Wakil Ketua PN Gorontalo, menjelaskan sidang praperadilan kasus Benteng Otanaha tetap digelar seperti yang telah dijadwalkan.
“Sidang praperadilan ini tetap berjalan, begitu juga dengan empat sidang lainnya yang masih berlangsung di PN Gorontalo,” ungkapnya.
Ia juga menambahkan meskipun sebagian hakim di Gorontalo sudah mengambil cuti, ada beberapa yang masih bertugas untuk menyelesaikan sidang-sidang penting.
“Kami memastikan bahwa pelayanan administrasi di PN Gorontalo juga tetap berjalan seperti biasa,” jelasnya.
Lebih lanjut, Supardi menyatakan aksi mogok merupakan puncak dari perjuangan yang telah berlangsung selama lebih dari satu dekade, guna memperjuangkan kesejahteraan hakim di Indonesia.
“Kami bekerja untuk menegakkan keadilan, namun kami sulit mendapatkan keadilan dalam hal kesejahteraan. Gaji kami tidak mengalami kenaikan sejak tahun 2012,” kata Supardi dengan nada tegas.
Supriadi berharap aksi yang dilakukan dapat memberikan momentum bagi pemerintah untuk memperhatikan kondisi kesejahteraan para hakim, yang selama ini dianggap kurang mendapatkan perhatian.
Selain itu, satu orang hakim dari PN Gorontalo juga dilaporkan telah berada di Jakarta untuk bergabung dengan rekan-rekannya dari berbagai daerah dalam aksi cuti massal yang dilakukan. (*)
