Disclaimer: Terlepas Dari Akun Yang Posting Asli atau Tidak. Pemberitaan dilakukan agar korban tidak lagi mendapatkan sanksi sosial dari masyarakat. Semua anak berhak melanjutkan pendidikan dan kehidupannya.
BICARAA.COM GORONTALO– Baru-baru ini, melalui akun facebook, siswa korban video syur bersama oknum guru luapkan curhatannya.
Unggahan tersebut telah disukai lebih dari 5 ribu dan dibagikan sebanyak 7,9 ribu kali hingga 29 September 2024, pukul 11:56 Wita.
Dalam curhatannya, korban mengungkapkan bagaimana perjalanan hidupnya berubah dari seorang siswa berprestasi menjadi korban pelecehan oleh oknum guru di sekolahnya.
Dalam unggahan yang emosional itu, korban memulai cerita dengan mengisahkan awal masuknya ke salah satu sekolah di GOrontalo.
Sebagai seorang yatim piatu yang tak memiliki ayah dan ibu, ia bertekad untuk mengejar ilmu dan meraih beasiswa demi mencapai cita-cita menjadi seorang sarjana.
Namun, mimpi tersebut mulai terganggu saat ia mengalami pelecehan verbal dan fisik dari oknum guru berinisial DH, yang berlanjut menjadi hubungan yang dipaksakan.
“Sejak awal masuk sekolah, saya sudah meyakinkan diri untuk berusaha keras mengejar ilmu dan prestasi karena memang untuk hidup sudah tidak ada dari orangtua. Namun, pelecehan verbal mulai terjadi dari guru DH,” tulisnya di Facebook.
Pelecehan dimulai dengan sentuhan fisik awalnya, korban mengaku tidak terlalu menanggapi pelecehan tersebut dengan serius, menganggapnya sebagai tindakan kasih sayang seorang ayah kepada anak.
Namun, semakin lama, tindakan tersebut semakin tidak wajar, dimulai dari sentuhan di pundak, pelukan, hingga menyentuh bagian vital. Pada saat itu, korban merasa bingung dan tidak tahu harus bercerita kepada siapa.
“Awalnya saya mengira itu adalah kasih sayang seorang ayah kepada anak. Namun, semakin lama, dia mulai memeluk dan menyentuh bagian tubuh saya yang tidak seharusnya,” lanjuntnya.
Ia juga menambahkan bahwa posisi hidupnya sebagai yatim piatu membuatnya takut untuk melapor.
“Orangtua saya tidak ada, dan saya takut menceritakan kepada teman karena takut dipandang hina.”
Ketakutan tersebut semakin diperparah dengan ancaman dari DH. Korban menjelaskan bahwa DH mengancam akan mengeluarkannya dari sekolah jika ia melawan.
Karena takut akan masa depan pendidikannya yang terancam, korban terpaksa mengikuti apa yang diminta oleh pelaku.
KORBAN MERASA TERJEBAK
Dalam unggahan tersebut, PTI juga mengungkapkan bahwa ia merasa terjebak dalam situasi yang sulit.
Di satu sisi, ia tidak memiliki tempat untuk mengadu karena tidak memiliki bukti untuk melaporkan kasusnya.
Di sisi lain, ia takut dikeluarkan dari sekolah, yang akan menghancurkan semua cita-citanya.
“Saya takut kalau saya melapor, saya yang tidak di percayai oleh guru lain dan siapapun karena saya tidak memiliki bukti apapun. Jika saya dikeluarkan, cita-cita saya pupus,” ungkap korban dalam unggahan facebooknya.
Seiring waktu, pelecehan tersebut berubah menjadi kekerasan seksual.
Awalnya, korban sangat menolak, tetapi ancaman dan tekanan dari DH membuatnya menyerah dan mengikuti perintah sang pelaku.
Ia merasa sangat tertekan dan kehilangan harapan untuk masa depannya.
RASA SYUKUR SETELAH KASUS TERUNGKAP
Meski merasa malu dengan video yang viral, Korban merasa bersyukur karena pelecehan yang dialaminya selama bertahun-tahun akhirnya terungkap.
Ia mengaku bahwa ia tidak akan melarang orang lain untuk membagikan video tersebut karena ia percaya bahwa niat dan tindakan mereka akan dipertanggungjawabkan kepada Tuhan.
“Saya sangat bersyukur walau saya malu untuk video yang beredar. Saya tidak akan melarang atau menyuruh untuk berhenti menyebarkan karena itu adalah keinginan dan niat kalian masing-masing ditanggung sendiri dengan Allah,” harap korban.
Ia menambahkan bahwa meskipun ia mungkin dikucilkan oleh orang-orang yang tidak mengetahui kebenaran keadaannya, ia merasa lega bahwa ia telah terbebas dari jeratan DH.
UNGGAHAN MENDAPAT DUKUNGAN DARI WARGANET
Unggahan curhatan ini mendapat banyak dukungan dari warganet yang memberikan semangat kepada korban agar tetap kuat menghadapi situasi ini.
Mereka juga mengutuk tindakan DH yang telah merusak masa depan korban. Banyak yang berharap agar kasus ini dapat ditangani dengan cepat dan adil oleh pihak berwajib.
salah satunya dari dari akun faceebok Ricky Suteja “Ini ujian sangat berat untukmu, semoga kamu bisa melewati ini semua dengan kuat dan tabah.” cuitnya.
Di akhir curhatannya, korban meminta maaf jika tidak dapat membalas semua pesan dukungan yang diterimanya.
Ia mengakui bahwa saat ini ia sedang berada dalam kondisi mental yang sangat hancur.
“Mohon maaf jika banyak chat pertanyaan yang tidak saya jawab karena jujur saya sedang benar-benar hancur,” pungkasnya.
Terakhir dalam unggahannya, korban berharap dirinya jangan dinilai dari video lima menit yang telah tersebar luas, karena selama hidup dirinya mengalami banyak masalah tapi tetap kuat dan terus berprestasi. (*)