BICARAA.COM, POHUWATO – Sholawat Jibril telah menjadi kegiatan rutin keagamaan yang dilakukan oleh sejumlah warga di Kecamatan Taluditi, Kabupaten Pohuwato, Gorontalo.
Setiap Jumat malam, warga berkumpul di Masjid Panca Karsa II, yang merupakan pusat kecamatan, untuk melantunkan Sholawat Jibril.
Kegiatan tersebut sudah berjalan selama enam tahun dan hingga kini telah menarik sekitar 175 pengikut yang setia berpartisipasi.
kepada bicaraa.com, Kamaludin, salah satu pemimpin komunitas Sholawat Jibril di Taluditi, menjelaskan kegiatan ini bertujuan untuk mengingat dan menghormati Rasulullah SAW, serta sebagai silaturahmi bagi seluruh warga setempat.
Menurut Kamaludin, selain mempererat hubungan antarwarga, kegiatan ini juga diharapkan membawa keberkahan bagi seluruh masyarakat dan desa-desa di Kecamatan Taluditi.
“Sholawat Jibril ini bukan hanya sekadar lantunan doa, tetapi juga sebagai pengingat untuk kita semua agar selalu dekat dengan Rasulullah SAW dan ajaran beliau. Selain itu, ini juga menjadi wadah bagi kami untuk saling bersilaturahmi dan memperkuat ukhuwah islamiyah di antara warga,” ungkapnya.
Sementara itu lanjut Kamaludin, Sholawat Jibril sendiri adalah salah satu bentuk pujian kepada Allah SWT dan Rasulullah yang dipercaya dapat membawa keberkahan. Kegiatan ini sudah mendapatkan tempat di hati masyarakat Taluditi, sehingga semakin banyak warga yang bergabung setiap minggunya.
Mohamad Halid, salah satu peserta aktif Sholawat Jibril, turut menyampaikan rasa senangnya mengikuti kegiatan Sholawat Jibril.
Ia merasa bahwa Sholawat Jibril bukan hanya memperkuat keimanan, tetapi juga mendekatkannya kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mengingat kebesaran Rasulullah Muhammad SAW.
“Saya merasa sangat bahagia bisa ikut dalam kegiatan Sholawat Jibril ini. Selain bisa mendekatkan diri kepada Allah, saya juga belajar mengingat betapa besar kebesaran Rasulullah SAW,” tuturnya.
Kegiatan Sholawat Jibril di Kecamatan Taluditi diharapkan dapat terus berjalan dan memberikan dampak positif bagi seluruh masyarakat, baik dari segi keagamaan maupun sosial.
“Dengan rutinitas ini, masyarakat berharap bisa selalu mendapatkan rahmat dan keberkahan bagi kehidupan sehari-hari,” tutupnya. (*)