Nikmati Update Berita Terbaru dari Bicaraa.com Setiap Hari Melalui Saluran Whatsapp, Bisa Klik Disini
POHUWATO, BICARAA.COM- Universitas Pohuwato (UNIPO) melalui Fakultas Ilmu Komputer resmi menandatangani perjanjian kerja sama (PKS) dengan Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Pohuwato untuk memperkuat program Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN).
Kegiatan yang digelar Selasa, 25 November 2025, di Aula Gedung A UNIPO tersebut menjadi tonggak baru kolaborasi pencegahan narkotika di lingkungan akademik.
PKS ini merupakan yang pertama di tingkat fakultas, dimulai oleh Fakultas Ilmu Komputer.
Setelah ini, MoU akan ditindaklanjuti di tingkat universitas, dan seluruh fakultas di UNIPO dijadwalkan mengikuti pola kerja sama serupa sebagai komitmen kampus menuju lingkungan bebas narkoba.
Penandatanganan PKS tersebut mencakup program sosialisasi, pembentukan Satgas Anti Narkoba kampus, pelaksanaan tes urine, rehabilitasi, edukasi digital, serta pelibatan mahasiswa sebagai duta pencegahan narkotika.
Kedua pihak menegaskan kolaborasi ini sebagai langkah strategis untuk memperkuat perlindungan generasi muda dari ancaman narkoba.
Dalam sambutannya, Rektor UNIPO Dr. Hj. Gretty S. Saleh, S.Ip., M.Si menyampaikan kampus harus menjadi benteng utama dalam menjaga mahasiswa dari bahaya narkotika yang ia sebut sebagai kejahatan luar biasa.
“Ancaman narkoba itu merusak karakter, kesehatan, dan masa depan bangsa. Karena itu kerja sama ini tidak boleh berhenti sebagai dokumen saja, tapi harus diwujudkan dalam langkah-langkah konkret di lingkungan kampus,” ungkap Gretty.
Ia menambahkan UNIPO berkomitmen mendukung penuh seluruh rangkaian program P4GN dan memastikan implementasinya berjalan terukur.
“BNN tidak bisa bekerja sendiri. Kampus harus ikut menjadi garda terdepan dalam edukasi dan pengawasan. UNIPO siap menjalankan perjanjian ini secara berkelanjutan,” tuturnya.
Kepala BNNK Pohuwato, Alfred Anwar, SH., MH, turut memberikan apresiasi atas inisiatif Fakultas Ilmu Komputer yang menjadi fakultas pertama memulai kerja sama ini.
Ia menilai dunia pendidikan adalah titik penting dalam memutus mata rantai penyalahgunaan narkoba.
“Kampus adalah ruang strategis untuk pencegahan dini. Sinergi seperti ini sangat dibutuhkan agar edukasi dan penindakan bisa berjalan seimbang,” jelas Alfred.
Ia memastikan seluruh program dalam PKS akan mendapatkan dukungan penuh dari BNNK.
Alfred juga menegaskan bahwa BNN tidak menilai seseorang dari profesi atau statusnya.
Setiap individu yang terindikasi penyalahgunaan tetap akan diarahkan pada proses hukum atau rehabilitasi sesuai aturan.
Sementara itu, Dekan Fakultas Ilmu Komputer UNIPO, Bahrin Dahlan, S.Kom., MT., menegaskan PKS ini merupakan langkah penting dalam memperkuat upaya pencegahan narkoba di dunia pendidikan.
Ia menyebut ancaman narkotika sebagai extraordinary crime yang harus ditangani secara kolektif dan konsisten.
“Kita di kampus harus berada di barisan terdepan. Mahasiswa adalah aset masa depan bangsa, dan kita punya kewajiban melindungi mereka,” ujar Bahrin.
Bahrin juga menekankan kerja sama ini harus berjalan nyata, tidak berhenti pada penandatanganan.
“Pelaksanaannya harus konkret: sosialisasi, tes urine, pembentukan satgas, dan gerakan kampus bersih narkoba. Itu komitmen kita bersama BNNK Pohuwato,” tegasnya.
Pada kesempatan itu, Bahrin juga menyampaikan terima kasih kepada BNNK Pohuwato atas komitmen, pendampingan, dan dukungan penuh dalam mengawal implementasi kerja sama di lingkungan FIKOM dan UNIPO secara keseluruhan. (*)












