Teknologi

OpenAI Siap IPO, Valuasi Tembus Rp16.610 Triliun, Kalahkan BEI

×

OpenAI Siap IPO, Valuasi Tembus Rp16.610 Triliun, Kalahkan BEI

Sebarkan artikel ini
Open AI Ilustrasi, Gambar: Reuters /Dado Ruvic.

Nikmati Update Berita Terbaru dari Bicaraa.com Setiap Hari Melalui Saluran Whatsapp, Bisa Klik Disini


BICARAA.COM– Raksasa kecerdasan buatan (AI) OpenAI, pengembang ChatGPT, dikabarkan tengah bersiap melantai di bursa saham lewat penawaran umum perdana (IPO).

Valuasi perusahaan ini diperkirakan bisa menembus US$1 triliun atau sekitar Rp16.610 triliun, lebih besar dari total kapitalisasi pasar seluruh perusahaan di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang mencapai Rp15.000 triliun.

Jika rencana tersebut terwujud, IPO OpenAI akan menjadi salah satu yang terbesar sepanjang sejarah, sekaligus menegaskan posisi perusahaan sebagai pemain dominan di industri AI global.

Menurut laporan Reuters, OpenAI diperkirakan mulai mengajukan dokumen IPO ke regulator pada paruh kedua 2026.

Namun, sejumlah sumber menyebut prosesnya bisa lebih cepat, antara akhir 2026 hingga awal 2027, tergantung pada kondisi pasar.

Chief Financial Officer (CFO) OpenAI, Sarah Friar, juga telah memberi sinyal kepada mitra bisnis bahwa target pencatatan saham berada di kisaran tahun 2027.

Meski begitu, pihak perusahaan menegaskan bahwa fokus utama mereka bukan pada IPO, melainkan pada pengembangan teknologi berkelanjutan.

“Kami sedang membangun bisnis yang berkelanjutan dan memajukan misi agar semua orang bisa merasakan manfaat dari AGI (Artificial General Intelligence),” ujar juru bicara OpenAI dikutip dari Reuters.

Langkah menuju IPO disebut sebagai bagian dari strategi Sam Altman, CEO OpenAI, untuk memperkuat struktur pendanaan perusahaan setelah restrukturisasi besar yang mengurangi ketergantungan pada Microsoft.

Dengan status publik, OpenAI bisa lebih leluasa menggalang dana, melakukan akuisisi besar menggunakan saham, dan mendukung investasi triliunan dolar untuk infrastruktur AI.

Saat ini, OpenAI mencatat pendapatan tahunan sekitar US$20 miliar, meski masih merugi akibat biaya riset dan operasional yang tinggi.

Valuasinya kini sudah mencapai US$500 miliar, menjadikannya perusahaan swasta paling berharga di dunia.

“Melihat kebutuhan modal kami ke depan, saya rasa jalur IPO adalah opsi paling masuk akal,” kata Sam Altman dalam sesi siaran langsung baru-baru ini.

Didirikan pada 2015 sebagai organisasi nirlaba, OpenAI kini beroperasi di bawah OpenAI Foundation yang masih memegang 26 persen saham dan memiliki hak untuk memperoleh tambahan saham bila target tertentu tercapai.

Investor besar seperti Microsoft, SoftBank, Thrive Capital, dan MGX Abu Dhabi dipastikan akan menjadi pihak yang paling diuntungkan.

Gelombang euforia AI di pasar saham juga semakin memperkuat prospek IPO ini, terutama setelah Nvidia mencatat valuasi pasar hingga US$5 triliun.

Jika IPO ini terealisasi, OpenAI bukan hanya mencatat sejarah baru bagi dunia AI, tetapi juga menandai babak baru bagi pasar modal global. (*)

Share:   

Baca Berita Kami Lainnya di: 
Image