Nikmati Update Berita Terbaru dari Bicaraa.com Setiap Hari Melalui Saluran Whatsapp, Bisa Klik Disini
POHUWATO, BICARAA.COM – Dalam upaya melestarikan seni bela diri dan membangun karakter generasi muda, Guru Man mendirikan Perguruan Seni Beladiri Kungfu Shutter Indonesia (PSBKSI) di Kabupaten Pohuwato.
Berdiri sejak 9 September 2019 di Kota Marisa, perguruan ini tumbuh menjadi wadah pembinaan disiplin, kepercayaan diri, serta kesehatan jasmani dan rohani bagi para anggotanya.
Guru Man menuturkan, PSBKSI lahir dari tekad untuk menghadirkan tempat latihan bela diri yang tak hanya berfokus pada teknik pertarungan, tetapi juga pada nilai-nilai moral dan pembentukan karakter.
“Nama perguruan saya, PSBKSI — Perguruan Seni Beladiri Kungfu Shutter Indonesia,” jelasnya.
Ia mengatakan, seni bela diri bukan semata ajang adu kekuatan, melainkan juga sarana untuk menanamkan nilai kehidupan.
Bagi dirinya, tujuan utama mendirikan perguruan ini adalah membentuk generasi muda yang memiliki disiplin, tanggung jawab, serta rasa hormat kepada sesama.
“Saya ingin membangun disiplin dan kepercayaan diri, karena itu penting bagi generasi muda kita,” ujarnya.
Ia menambahkan, bela diri juga mengajarkan keseimbangan antara kekuatan fisik dan ketenangan batin, sesuatu yang kini mulai hilang di tengah derasnya arus modernisasi.
Lebih lanjut, Guru Man menjelaskan bahwa PSBKSI berperan sebagai ruang pembinaan karakter dan kebugaran masyarakat muda di Pohuwato.
“Meningkatkan kepercayaan diri dan harga diri, menjaga kesehatan serta mengembangkan karakter seperti disiplin, tanggung jawab, dan respek,” terangnya.
Hingga kini, perguruan yang dibangunnya telah memiliki 42 anggota aktif yang seluruhnya berasal dari Kabupaten Pohuwato.
“Alhamdulillah, kemarin itu ada 42 anggota, dan mereka berasal dari Pohuwato semua,” ucapnya dengan bangga.
Namun perjalanan PSBKSI tidak selalu mulus. Guru Man mengakui bahwa sejak awal, perguruan ini dibangun dari nol tanpa dukungan besar dari pihak manapun.
Ia merintisnya seorang diri dengan semangat dan doa agar bisa bertahan dan bermanfaat bagi masyarakat.
“Alhamdulillah, dengan perjuangan dan doa, saya mendirikannya dengan seorang diri,” ungkapnya penuh syukur.
Kini, PSBKSI terus berproses untuk berkembang menjadi wadah pelatihan yang lebih terbuka dan profesional.
Ia berharap perguruan ini bisa menjadi tempat belajar yang tidak hanya mengajarkan bela diri, tetapi juga menanamkan rasa cinta terhadap budaya bangsa.
“Baik untuk sekarang ini, masih dalam proses pengembangan, dan harapan saya, perguruan ini bisa berkembang dengan baik ke depannya,” katanya.
Lebih jauh, Guru Man berpesan kepada masyarakat, khususnya generasi muda, agar tidak melupakan akar budaya sendiri.
Ia mengingatkan bahwa di dalam seni bela diri terdapat nilai-nilai luhur bangsa yang perlu dijaga dan diwariskan.
“Saya mengajak anak-anak muda untuk mencintai dan mempelajari seni bela diri Indonesia. Karena di dalamnya bukan hanya kekuatan fisik, tapi juga nilai-nilai moral yang membentuk kepribadian dan semangat kebangsaan,” pesannya. (*)