HeadlinesPohuwato

Jalan Nyaris Putus di Marisa, Warga Bertaruh Nyawa Setiap Hari

×

Jalan Nyaris Putus di Marisa, Warga Bertaruh Nyawa Setiap Hari

Sebarkan artikel ini
Jalan Lintas Warga yang Putus Hingga Saat Ini Belum Diperbaiki, Foto: (Irfandi Jumaati/bicaraa.com)

Nikmati Update Berita Terbaru dari Bicaraa.com Setiap Hari Melalui Saluran Whatsapp, Bisa Klik Disini


POHUWATO, BICARAA.COM – Jalan di pertigaan plat deker samping Kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Pohuwato, Kecamatan Marisa, kini nyaris putus dan menjadi sorotan warga karena belum juga diperbaiki pemerintah.

Pantauan bicaraa.com, lubang besar di atas saluran air terlihat menganga.

Warga setempat hanya menumpuk beberapa papan kayu sebagai penopang agar kendaraan bisa melintas.

Jalan darurat itu dibuat secara swadaya karena belum ada tindakan dari pemerintah.

“Sudah lama begini, belum ada perbaikan. Kami khawatir kalau ada kendaraan yang lewat bisa jatuh,” ujar Said, salah satu warga pengguna jalan, Rabu (8/10/2025).

Kondisi ini semakin berbahaya pada malam hari karena tak ada penerangan maupun rambu peringatan.

“Kalau malam itu gelap sekali, papan kayu juga sudah mulai lapuk. Ini sangat berisiko,” kata Rudin, warga sekitar dengan nada kecewa.

Ironisnya, kerusakan tersebut berada di jantung Kota Marisa, tak jauh dari kantor pemerintahan.

Namun hingga kini belum ada tanda-tanda penanganan serius. Warga menilai pemerintah terkesan lamban dan hanya memberi imbauan tanpa solusi nyata.

Menanggapi keluhan itu, Kepala Dinas PUPR Kabupaten Pohuwato, Risdiyanto Mokodompit, mengatakan masyarakat sebaiknya tidak memaksa melintas di jalur tersebut karena tersedia jalan alternatif yang bisa digunakan.

“Sebenarnya jalan menuju Rusunawa tidak ada kendala karena ada jalan alternatif dari GOR, dan itu jalannya baik serta beraspal. Jadi masyarakat bisa gunakan jalur itu, jangan memaksa lewat sini,” ujar Risdiyanto saat dikonfirmasi bicaraa.com.

Ia menambahkan, pemerintah saat ini masih mengalami ketiadaan dana untuk melakukan pemeliharaan di titik tersebut.

“Ada dua jalan menuju Rusunawa, dari SMK juga ada. Mohon gunakan jalan tersebut karena kami masih kekurangan dana untuk pemeliharaan,” jelasnya.

Namun pernyataan itu justru menuai kritik baru dari warga. Mereka menilai alasan ketiadaan dana tidak seharusnya menjadi pembenaran atas lambannya penanganan infrastruktur publik.

“Keselamatan warga seharusnya jadi prioritas. Jangan tunggu ada korban baru diperbaiki,” kata Rudin menutup pernyataannya.

Warga berharap, pemerintah segera turun tangan memperbaiki jalan tersebut agar aktivitas masyarakat kembali normal dan aman. (*)


Share:   

Baca Berita Kami Lainnya di: 
Image