Nikmati Update Berita Terbaru dari Bicaraa.com Setiap Hari Melalui Saluran Whatsapp, Bisa Klik Disini
GORONTALO, BICARAA.COM – Memasuki dasarian I Juli 2025, wilayah Provinsi Gorontalo belum menunjukkan tanda-tanda masuk musim kemarau.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Gorontalo menyebut, seluruh zona musim (ZOM) di Gorontalo masih berada dalam periode musim hujan.
Forecaster on duty Stasiun Klimatologi Gorontalo, Muhammad Yandar Saputra, S.Tr, menjelaskan delapan zona musim di Gorontalo, mulai dari Gorontalo_1 hingga Gorontalo_8, tercatat masih mengalami curah hujan dengan intensitas ringan hingga lebat.
“Seluruh wilayah Provinsi Gorontalo masih berada dalam musim hujan. Curah hujan masih cukup tinggi dan tersebar merata di hampir seluruh kabupaten dan kota,” ungkap Yandar.
Ia menjelaskan, belum masuknya musim kemarau disebabkan oleh beberapa faktor.
Di antaranya adalah lemahnya Monsun Australia, yang biasanya membawa udara kering dari selatan ke wilayah Indonesia.
“Selain itu, suhu permukaan laut di sekitar wilayah Indonesia, termasuk Gorontalo, masih hangat. Ini menyebabkan banyak uap air yang memicu terbentuknya awan hujan. Juga ada gangguan atmosfer aktif seperti Madden-Julian Oscillation (MJO), gelombang Kelvin, dan Rossby yang terus mendorong terbentuknya awan hujan,” terangnya.
Yandar menambahkan, aktivitas atmosfer seperti MJO dan gelombang ekuator sangat memengaruhi pola cuaca di Indonesia.
Fenomena ini menyebabkan penumpukan massa udara basah dan menstimulasi hujan, meski seharusnya sudah memasuki musim kemarau.
“Fenomena atmosfer tersebut membuat musim kemarau tertunda. Hujan pun terus turun, tidak hanya di Gorontalo, tapi hampir di seluruh wilayah Indonesia,” ujarnya.
BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi hujan lebat yang disertai petir dan angin kencang, serta dampak lanjutan seperti banjir dan longsor yang masih mungkin terjadi di sejumlah wilayah. (*)