Parlemen & Legislatif

DPRD Provinsi Gorontalo Pastikan Aktivitas PT BJA Tak Ganggu Lingkungan dan Nelayan

×

DPRD Provinsi Gorontalo Pastikan Aktivitas PT BJA Tak Ganggu Lingkungan dan Nelayan

Sebarkan artikel ini
Ridwan Monoarfa, Wakil Ketua DPRD Provinsi Gorontalo, Saat Berkunjung ke Lokasi Wilayah Tangkap Gurita di Desa Torosiaje, Kecamatan Popayato, Kabupaten Pohuwato, Foto: (bicaraa.com)

Nikmati Update Berita Terbaru dari Bicaraa.com Setiap Hari Melalui Saluran Whatsapp, Bisa Klik Disini


GORONTALO, BICARAA.COM – Kunjungan kerja sejumlah anggota DPRD Provinsi Gorontalo ke wilayah operasional PT Biomasa Jaya Abadi (BJA) di Kecamatan Popayato, Kabupaten Pohuwato, membuahkan klarifikasi atas sejumlah isu lingkungan yang sempat mencuat di masyarakat.

Hasilnya, tudingan terhadap BJA Group dinyatakan tidak terbukti.

Wakil Ketua DPRD Provinsi Gorontalo, Ridwan Monoarfa, menegaskan kehadiran perusahaan justru menunjukkan komitmen dalam menjaga lingkungan dan mengikuti regulasi dari Kementerian Lingkungan Hidup.

“Kami harus mengecek langsung di lapangan, termasuk bertemu masyarakat. Isu soal BJA penyebab banjir dan air PDAM keruh tidak terbukti. Bahkan perusahaan terbuka menerima masukan dan terus mengikuti aturan lingkungan,” ujar Ridwan saat kunjungan pada Sabtu (5/7/2025).

Turut hadir Ketua Komisi II DPRD Mikson Yapanto dan Anggota Komisi II Limonu Hippy. Mereka juga mendengar langsung pengakuan warga bahwa aktivitas BJA tidak berkaitan dengan bencana banjir yang pernah terjadi.

Ridwan menambahkan, sejumlah kebun milik warga di sekitar sungai turut menyumbang potensi erosi. Ia berharap masyarakat menerapkan sistem terasering untuk mengurangi risiko kerusakan lahan.

Terkait aktivitas laut, Ridwan menegaskan, perizinan transhipment atau pemindahan muatan milik BJA sudah lengkap dan tidak mengganggu nelayan.

Tokoh masyarakat sekaligus Ketua Adat Suku Bajo, Jekson Sompah, membenarkan hal tersebut.

“Ekosistem laut tetap terjaga. Kapal perusahaan tidak hilir-mudik tiap hari, dan aktivitas penangkapan gurita nelayan tetap berjalan seperti biasa,” jelas Jekson.

Sementara itu, Manager Community Development PT BJA, Zunaidi, menyebut perusahaan telah memberi kontribusi nyata.

PT BJA menjadi penyumbang investasi terbesar di Pohuwato tahun 2022 dan menyerap 1.208 tenaga kerja, 83 persen di antaranya warga lokal.

Sejak berdiri tahun 2019 hingga Maret 2025, BJA telah menanamkan investasi sebesar Rp1,53 triliun untuk pembangunan pabrik wood pellet.

Proses bongkar muat juga diawasi langsung oleh KUPP Tilamuta dan Distrik Navigasi Bitung.

“Semua proses pengiriman wood pellet dilakukan sesuai regulasi. Ini bukti bahwa kami beroperasi secara legal dan ramah lingkungan,” tutupnya. (*)

Share:   

Baca Berita Kami Lainnya di: 
Image